Senin, 02 Mei 2016

Sistem Tanam Bertingkat atasi Lahan Sempit


Tetap Berkebun Walau Lahan Sempit dengan Sistem Bertingkat - Sesempit apapun lahan yang kita miliki tetap bisa anda tanami. Bukan sekedar menyalurkan hobi, lahan sempit yang kita miliki menjadikan nilai tersendiri terutama dari segi estetikanya. Berikut ini salah satu contoh cara bertanam di lahan sempit.



Bertanam di depan rumah
Di daerah perkotaan, halaman rumah yang sempit menjadi sebuah kendala yang membuat sebagian orang mengurungkan hobinya untuk berkebun, walaupun ada sebagian dari mereka menggunakan halaman untuk dijadikan sesuatu yang lebih berguna,artinya bukan untuk menyalurkan hobi bertanam mereka. Tapi bagi anda yang memiliki hobi berkebun maka anda bisa tetap melakukan hobi anda dilahan sempit ini loh. loh kok bia ya ?? yah benar untuk mereka yang memiliki lahan sempit di rumahnya maka berkebun secara bertingkatlah menjadi solusinya. dengan berkebun secra bertingkat maka anda tetap bisa berkebun walau lahan yang anda miliki  yang berkisar 1 meter saja. karena dengan lahan dengan luas 1 meter pun anda dapat menanan beragam jenis sayuran jika menggunkana sistem bertingkat ini.
Pembuatan pola tanam beringkat
Cara bertanam bertingkat ini sebenarnya sama saja seperti  kegiatan bertanam seperti biasa, yang bembedakan hanyalah susunan bedengan, kontainer ataupun pot yang digunakan, pada berkebun biasa, bedengan atau pot2-pot bunga yang kita buat berjejer ke samping tapi dengan sistem bertingkat ini maka bedengan-bedengan atau pot-pot tersebut kita susun ke atas seperti anak tangga. 

Baca juga:


Itulah ulasan mengenai cara sistem tanam bertingkat untuk lahan sempit. semoga bermanfaat.

Cara Menanam Sayuran Organik di pot atau polybag agar subur dan menghasilkan


Cara Menanam Sayuran Organik di pot atau polybag agar subur dan menghasilkan
Cara Menanam Sayuran Secara Organik di pot atau polybag agar subur dan menghasilkan - Sayuran organik selain ditanam dilahan (kebun) dapat juga ditanam di dalam pot ataupun polybag. Karena tempatnya kecil dan lebih peraktis serta dapat diletakkan di lahan sempit maka sayuran-sayuran ini dapat terusrus secara keseluruhan, hasil dari sayuran ini dapat dikomsumsi sendiri atau dijual. Menjual sayuran organik seperti ini dapat hanya sayuran saja atau tanaman beserta pot atau pun polybag.

Cara Menanam Sayuran Secara Organik di pot atau polybag agar subur dan menghasilkan
Cara Menanam Sayuran Secara Organik di pot atau polybag agar subur dan menghasilkan
Menanam sayuran organik dalam pot atau polybag seperti tanaman cabe mempunyai beberapa keuntungan antara lain: 
  • Dapat diusahakan dalam skala kecil atau rumah tangga
  • Mudah dalam pemeliharaan karena setiap tanaman ditanam dalam wadah tersendiri
  • Kemungkinan penularan penyakit lewat akar kecil sekali, tanaman yang sakit mudah ditanami
  • Menghemat pemakaian pupuk karena tidak terbuang percuma
  • lebih mudah bila menanam beberapa jenis tanaman
  • lahan yang digunakan lebih sempit karena pot atau polybag dapat diletakkan dalam rak yang bersusun
Walaupun banyak keuntungan yang diperoleh dengan penanaman dalam pot dan poybag, cara lain pun mempinyai beberapa kekurangan dengan ini antara lain :
  • memerlukan biaya untuk penyediaan polybag dan pot
  • pengangkutan lebih lanjut
  • memerlukan tempat penjualan yangluas bila akan menjual sayuran beserta wadahnya
A. Persiapan Tempat dan Media
  • Penanam dapat digunakan polybag, pot, ember plastik, kaleng bekas biskuit diameter 20 -30 em dan tinggi sekitar 30 cm
  • Media tanam untuk sayurab pada umumnya berupa campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos
  • Perbandingan dapat 1 : 1 atau 1 : 2 atau 1 : 3
B. Persemaian
  • Ukuran biji berukuran kecil, seperti selda, sawi, cabai, dan tomat
  • Tempat persemaian berupa kotak kayu, polybag, pot, daun pisang atau wadah lainnya yang berdiameter 10 cm dan wadah persemaian yang belum berlubang.
  • persemaian dapat digunakan campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1 : 3
  • Biji atau benih ditanam pada wadah persemaian yang telah didisi media tanam yang dengan jarak 1 -3 cm
  • lamanya persemaianya tergantung dari jenis tanaman misalnya 2 -3 minggu untuk sawi
C. Penanaman
  •   Untuk tanaman disemai dahulu
  •   untuk tanaman yang tidak disemai di pot atau poly bag diisi oleh media tanam
D. Perawatan
    Beberapa perawatan rutin yang perlu dilakukan sebagai berikut
  • setiap hari tanaman diperiksa jangan sampai ada hama atau penyakit
  • bila masih kelihatan kurang subur, tanaman dapat dipupuk dengan pupuk kadang atau kompos yang telah matang
  • Bila tanah terlihat kering, tanaman dapat disiram
  • Untuk tanaman tomat, cabai, terung, dan tanaman lain yang menghasilan buah
Pola ini bisa juga digunkan untuk seperti menanam buah, sepeti menanam semangka 

Baca juga Tips dan Inspirasi Berkebun lainnya:
Sekian artikel mengenai Cara Menanam Sayuran Secara Organik di pot atau polybag agar subur dan menghasilkansemoga Artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

CARA PETANI SUKSES BUDIDAYA CABE


CARA SUKSES BUDIDAYA CABE HIBRIDA - Hampir sama dengan cara menanam sayur hortikultura yang lain seperti tomat, terong dll yang masih satu famili yaitu solanaceae. Berbedaan tentu saja ada antara cabe besar dengan cabe rawit atau dengan jenis cabe keriting, hal ini disebabkan karena ketiga jenis cabe tersebut mempunyai struktur fisiologi dan morfologi yang berbeda pula. Namun perbedaan itu tidak begitu besar dan berpengaruh nyata.

Langkah - langkah yang harus di siapkan dalam Budidaya cabe Hibrida agar berhasil di mulai dari pemilihan benih yang cocok dengan lingkungan setempat, persemaian benih, pengolahan tanah, perawatan sampai panen. Mari kita bahas satu demi satu langkah Cara Budidaya Cabe Hibrida tersebut di atas agar kita berhasil dan tidak kecewa di belakangnya. 

1. Pemilihan benih hibrida dan unggul 
Pemilihan benih mutlak dilakukan oleh siapa saja yang ingin berhasil dalam Budidaya cabe. Beberapa benih cabe memiliki kecocokan terhadap ketinggian tertentu, walaupun secara umum benih cabe mempunya daya adaptasi yang luas. Cara yang paling mudah adalah melihat di lingkungan sekitar dan surve di toko pertanian benih apa yang paling laku di pasaran. Tetapi jangan terlalu tertutup terhadap benih - benih baru yang biasanya merupakan penyempurnaan dari benih yang sudah ada sebelumnya. Beberapa benih Hibrida yang sudah ada di pasaran dan banyak di tanam petani bisa di lihat di toko Online LMGA AGRO. 

2. Menyemaikan/menumbuhkan benih cabe yang kita pilih dapat dilakukan sendiri atau menggunakan jasa tukang semai ( ini biasanya ada di daerah sentra cabe )
Kalau ingin menyemai sendiri harus menyiapkan langkah sebagai berikut . Media tanah yang kita gunakan merupakan campuran tanah dan pupuk kandang yang sdh masak dengan perbandingan 3 : 1. Terlebih dahulu tanah dan pupuk kandang harus di ayak yang halus sehingga benih kuat tumbuh. Media campuran untuk semai tadi di masukkan dalam plastik polibag semai dengan ukuran 8 x 6 Cm dan ditata secara bejajar dan diberi sungkup plastik tranfaran untuk mengindari adanya embun dan hewan yang dapat merusak persemaian. Lama penyemaian untuk cabe hibrida 23 - 25 hari atau di tandai munculnya 3 daun sempurna. 

3. Pengolahan Lahan Tanam 
Pengolahan lahan dapat dilakukan secara mekanik dengan menggunakan bajak, cangkul atau dengan menggunakan mesin dalam hal ini traktor. Tanah yang sudah di bajak dan halus di bikin bedengan dengan ukuran 15 M x 1.2 Meter atau menyesuaikan dengan ukuran lahan yang ada. Aplikasi dan pencampuran Pupuk kandang, Dolomit ( Kapur Pertanian ) dan pupuk dasar dilakukan pada fase ini. Kami merekomendasikan untuk luasan 1 Hektar di butuhkan : Pupuk Kandang kering 6 Ton, Kapur Dolomit 2 Ton ( untuk lahan baru ) dan pupuk dasar yang meliputi ZA 250 Kg, TSP 350 Kg dan KCL 300 Kg. Setelah semua unsur tersebut di campur secara rata secara keseluruhan, lahan segera di tutup dengan Plastik Mulsa Hitam Perak / CPP Metalizing ( Plastik Hitam di bawah dan perak di atas ). Pemasangan Mulsa harus dilakukan pada siang hari sehingga mulsa akan tertarik dan terpasang dengan kuat. Segera dilakukan pelubangan terhadap mulsa untuk lubang tanam dengan jarak tanam 70 x 70 cm(untuk musim penghujan) dan ukuran 60 x 60 cm (untuk musim kering ). 

4. Perawatan Tanaman Cabe hibrida
CARA SUKSES BUDIDAYA CABE HIBRIDA
CARA SUKSES BUDIDAYA CABE HIBRIDA
Tanaman cabe ada 2 Fase yang berbeda yang harus di ketahui agar kita paham dalam membudidayakan dan merawat tanaman. Kedua Fase ini adalah Fase Vegatatif yang dicirikan dengan fase pertumbuhan dari tanaman umur 0 hari sampai 30 hari setelah tanam. Pada fase Generatif ini tanaman cenderung membutuhkan pupuk Makro yang banyak mengandung Nitrogen ( N ) dibanding Phospat dan Kalium. Kebutuhan air jangan sampai kekurangan pada fase ini sehingga tanaman tidak kerdil dan Hama tidak mudah masuk. Pemupukan 10 - 30 hari setelah tanam dapat dilakukan dengan cara di kocor dengan cara melarutkan pupuk NPK 6 : 25 : 27 dengan dosis untuk 10 Liter air 100 Gram. setelah di aduk rata setiap tanaman di kasih 1 gelas aqua ( 200 Cc ). Untuk pupuk di amplikasikan dengan interval 5 Hari sekali dengan penambahan pupuk sedikit demi sedikit. Pada Fase ini untuk mamacu pertumbuhan bisa menggunakan ZPT yang isinya Hormon GA3 ( Gibrelin ) kalau di pasaran bisa menggunakan SuperGibb atau Bigest. 

Fase Vegetatif di tandai dengan dengan mulai keluarnya bunga di tanaman cabe. Pada Fase ini pupuk yang harus di masukkan banyak mengandung unsur Phospat ( P ) di banding Nitrogen dan Kalium, Calcium yang bisa di dapatkan dari pupuk Fitomic, Calcium Fertilizer dan pupuk Cantik. Untuk mencegah agar bunga dan buah tidak mudah rontok pada saat penyemprotan dapat di tambahkan pupuk Multi KP atau MKP dengan dosis 4 sendok makan/Tangki 14 Liter air. Keseimbangan pemberian pupuk Makro dan Mikro harus di perhatikan agar tanaman tidak mudah terserang Virus kuning dan keriting yang selama ini menjadi biang gagal panennya petani cabai di Indonesia. Pupuk Mikro bisa diperoleh dari pupuk Vitaflora yang tersedia dalam kemasan 10 CC/Botol. Perawatan yang tepat akan memberikan efek hasil tanaman yang Maximal dan menguntungkan bagi petani. Oleh karena itu pada fase ini di butuhkan pengalaman dan ketelitian yang luar biasa dari petani. 

Menanam cabe tidak lepas dari yang namanya hama penyakit. Kendalikanlah hama penyakit dengan pestisida berbahan aktif yang rendah terlebih dahulu dan tepat sasaran. Baru jika tidak mampu gunakanlah yang kelas di atasnya. Hal ini penting untuk mencegah resistensi hama penyakit itu sendiri. Hama dan Penyakit yang banyak menyerang di Budidaya Cabe di antaranya adalah: 
Hama Lalat Buah

kita bisa menggunakan perangkap lalat buah feromon atau menyemprotkan pestisida yang baunya menyengat sehingga tidak mau masuk lagi lalat buahnya. Selain itu jika ada yang sudah terserang segeralah petik dan musnahkan. 

Penyakit Cacar Buah/Antraknose adalah dengan penyemprotan fungisida sistemik dan kontak pada daun dan buah. Penyakit ini asal mulanya berawal dari serangan bercak daun di daun lalu menular di buah. Untuk buah cabe yang sudah terserang tidak bisa disembuhkan, untuk mengatasinya gunakanlah varietas yang tahan dan penyemprotan pestisida secara rutin untuk pencegahan. 
Penyakit Layu Fusarium

Layu pada tanaman cabe disebabkan oleh dua patogen, yaitu Fusarium dan bakteri. Ciri-ciri layu fusarium adalah tanaman layu serempak perlahan dari bagian bawah lalu ke daun atas dan akhirnya kering, pada akar bila dicabut tampak kering dan berwarna coklat tidak berbau. Sedangkan layu bakteri biasanya menyerang beberapa bagian tanam. Cara dan strategi pencegahan layu pada tanaman cabe dapat dilakukan dengan Obat Anti Arashi.

Demikian sekilas cara Budidaya Cabe Hibrida ini kami tulis.  Terima kasih

Cara dan Waktu yang Tepat Pemupukan Cabai Berdasarkan Umur tanaman


Pemupukan Cabai - Pemupukan awal yang dilakukan pada budidaya tanaman cabai dapat berupa pupuk kandang dan pupuk kimia.
Pemupukan Cabai
Pemupukan Cabai
1. Pupuk Kandang
 Pupuk kandang yang diperlukan untuk satu hektar lahan penanaman cabai adalah sebanyak 20-30 ton, tergantung kondisi kesuburan tanahnya. Pemupukan dilakukan dengan cara menyebarkan secara merata diatas bedengan dengan takaran 2-3 kg per 75 cm panjang bedengan. Setelah disebar, kemudian tanah dicangkul kembali supaya pupuk nya tercampur secara merata sampai kedalam tanah. Selain itu, pemupukan fapat dilakuakan dengan memasukkan pupuk kedalam lubang tanaman dan mencampurnya dengan tanah. Selain itu, pemupukan dapat dilakukan dengan memasukkan pupuk kedalam lubang tanam dan mencampurnya dengan tanah.

2. Pupuk Kimia
 Pupuk kimia yang diberikan adalah ZA dengan dosis 650 kg/ha, Urea dengan dosis 250 kg/ha, Sp 36 dengan dosis 500 kg/ha, dan KCI dengan dosis 400 kg/ha. Keempat jenis pupuk ini diberikan pada umur tanaman 2,6, dan 9 minggu dengan masing-masing sepertiga dosis. Untuk penanaman cabai pada lahan kering dataran tinggi/medium (Jenis Andosol/Latosol) adalah sebagai berikut : Pemupukan dasar terdiri dari pupuk kandang kuda (20-30 ton/ha) atau pupuk kandang ayam (15-20 ton/ha) dan pupuk Sp-36 (300-400 kg/ha) dilakukan satu minggu sebelum tanam.Pupuk susulan terdiri dari pupuk urea (200-300 kg/ha), ZA (400-500 kg/ha) dan KCI (250-300 kg/ha), diberikan 3 kali pada umur 3,6 dan 9 minggu setelah tanam masing-masing 1/3 dosis, dengan cara disebarkan disekitar lubang tanam kemudian ditutup dengan tanah. Atau
  • Pupuk dasar terdiri atas pupuk kandang kuda (20-30 ton/ha) dan NPK 16-16-16 (700-1000 kg/ha) diberikan satu minggu sebelum tanam. Pupuk susulan adalah NPK 16-16-16 (300-500 kg/ha) diberikan dengan cara pupuk dilarutkan  dalam air (2gr/lt) kemudian disiram pada lubang tanaman atau sekitar tanaman (100-200 ml/tanaman), setiap 10-14 hari,dimulai satu bulan sesudah tanam.
  • Untuk penanaman cabai pada lahan sawah didataran rendah (jenis aluvial) pupuk kandang ayam (15-20 ton/ha) atau kompos (5-10 ton/ha) dan SP-36 (300-400 kg/ha) diberikan sebagai pupuk dasar satu minggu sebelum tanam. Pupuk susulan terdiri dari urea (150-200 kg/ha), ZA (400-500 kg/ha) dan KCI (150-200 kg/ha) atau pupuk NPK 16-161-16 (1 ton/ha), diberikan 3 kali pada umur 0,1 dan 2 bulan setelah tanam masing-masing 1/3 dosis.