CARA SUKSES BUDIDAYA CABE HIBRIDA - Hampir sama dengan cara menanam sayur hortikultura yang lain seperti tomat, terong dll yang masih satu famili yaitu solanaceae. Berbedaan tentu saja ada antara cabe besar dengan cabe rawit atau dengan jenis cabe keriting, hal ini disebabkan karena ketiga jenis cabe tersebut mempunyai struktur fisiologi dan morfologi yang berbeda pula. Namun perbedaan itu tidak begitu besar dan berpengaruh nyata.
Langkah - langkah yang harus di siapkan dalam Budidaya cabe Hibrida agar berhasil di mulai dari pemilihan benih yang cocok dengan lingkungan setempat, persemaian benih, pengolahan tanah, perawatan sampai panen. Mari kita bahas satu demi satu langkah Cara Budidaya Cabe Hibrida tersebut di atas agar kita berhasil dan tidak kecewa di belakangnya.
1. Pemilihan benih hibrida dan unggul Pemilihan benih mutlak dilakukan oleh siapa saja yang ingin berhasil dalam Budidaya cabe. Beberapa benih cabe memiliki kecocokan terhadap ketinggian tertentu, walaupun secara umum benih cabe mempunya daya adaptasi yang luas. Cara yang paling mudah adalah melihat di lingkungan sekitar dan surve di toko pertanian benih apa yang paling laku di pasaran. Tetapi jangan terlalu tertutup terhadap benih - benih baru yang biasanya merupakan penyempurnaan dari benih yang sudah ada sebelumnya. Beberapa benih Hibrida yang sudah ada di pasaran dan banyak di tanam petani bisa di lihat di toko Online LMGA AGRO.
2. Menyemaikan/menumbuhkan benih cabe yang kita pilih dapat dilakukan sendiri atau menggunakan jasa tukang semai ( ini biasanya ada di daerah sentra cabe ).
Kalau ingin menyemai sendiri harus menyiapkan langkah sebagai berikut . Media tanah yang kita gunakan merupakan campuran tanah dan pupuk kandang yang sdh masak dengan perbandingan 3 : 1. Terlebih dahulu tanah dan pupuk kandang harus di ayak yang halus sehingga benih kuat tumbuh. Media campuran untuk semai tadi di masukkan dalam plastik polibag semai dengan ukuran 8 x 6 Cm dan ditata secara bejajar dan diberi sungkup plastik tranfaran untuk mengindari adanya embun dan hewan yang dapat merusak persemaian. Lama penyemaian untuk cabe hibrida 23 - 25 hari atau di tandai munculnya 3 daun sempurna.
3. Pengolahan Lahan Tanam
Pengolahan lahan dapat dilakukan secara mekanik dengan menggunakan bajak, cangkul atau dengan menggunakan mesin dalam hal ini traktor. Tanah yang sudah di bajak dan halus di bikin bedengan dengan ukuran 15 M x 1.2 Meter atau menyesuaikan dengan ukuran lahan yang ada. Aplikasi dan pencampuran Pupuk kandang, Dolomit ( Kapur Pertanian ) dan pupuk dasar dilakukan pada fase ini. Kami merekomendasikan untuk luasan 1 Hektar di butuhkan : Pupuk Kandang kering 6 Ton, Kapur Dolomit 2 Ton ( untuk lahan baru ) dan pupuk dasar yang meliputi ZA 250 Kg, TSP 350 Kg dan KCL 300 Kg. Setelah semua unsur tersebut di campur secara rata secara keseluruhan, lahan segera di tutup dengan Plastik Mulsa Hitam Perak / CPP Metalizing ( Plastik Hitam di bawah dan perak di atas ). Pemasangan Mulsa harus dilakukan pada siang hari sehingga mulsa akan tertarik dan terpasang dengan kuat. Segera dilakukan pelubangan terhadap mulsa untuk lubang tanam dengan jarak tanam 70 x 70 cm(untuk musim penghujan) dan ukuran 60 x 60 cm (untuk musim kering ).
4. Perawatan Tanaman Cabe hibrida
Tanaman cabe ada 2 Fase yang berbeda yang harus di ketahui agar kita paham dalam membudidayakan dan merawat tanaman. Kedua Fase ini adalah Fase Vegatatif yang dicirikan dengan fase pertumbuhan dari tanaman umur 0 hari sampai 30 hari setelah tanam. Pada fase Generatif ini tanaman cenderung membutuhkan pupuk Makro yang banyak mengandung Nitrogen ( N ) dibanding Phospat dan Kalium. Kebutuhan air jangan sampai kekurangan pada fase ini sehingga tanaman tidak kerdil dan Hama tidak mudah masuk. Pemupukan 10 - 30 hari setelah tanam dapat dilakukan dengan cara di kocor dengan cara melarutkan pupuk NPK 6 : 25 : 27 dengan dosis untuk 10 Liter air 100 Gram. setelah di aduk rata setiap tanaman di kasih 1 gelas aqua ( 200 Cc ). Untuk pupuk di amplikasikan dengan interval 5 Hari sekali dengan penambahan pupuk sedikit demi sedikit. Pada Fase ini untuk mamacu pertumbuhan bisa menggunakan ZPT yang isinya Hormon GA3 ( Gibrelin ) kalau di pasaran bisa menggunakan SuperGibb atau Bigest.
Fase Vegetatif di tandai dengan dengan mulai keluarnya bunga di tanaman cabe. Pada Fase ini pupuk yang harus di masukkan banyak mengandung unsur Phospat ( P ) di banding Nitrogen dan Kalium, Calcium yang bisa di dapatkan dari pupuk Fitomic, Calcium Fertilizer dan pupuk Cantik. Untuk mencegah agar bunga dan buah tidak mudah rontok pada saat penyemprotan dapat di tambahkan pupuk Multi KP atau MKP dengan dosis 4 sendok makan/Tangki 14 Liter air. Keseimbangan pemberian pupuk Makro dan Mikro harus di perhatikan agar tanaman tidak mudah terserang Virus kuning dan keriting yang selama ini menjadi biang gagal panennya petani cabai di Indonesia. Pupuk Mikro bisa diperoleh dari pupuk Vitaflora yang tersedia dalam kemasan 10 CC/Botol. Perawatan yang tepat akan memberikan efek hasil tanaman yang Maximal dan menguntungkan bagi petani. Oleh karena itu pada fase ini di butuhkan pengalaman dan ketelitian yang luar biasa dari petani.
Menanam cabe tidak lepas dari yang namanya hama penyakit. Kendalikanlah hama penyakit dengan pestisida berbahan aktif yang rendah terlebih dahulu dan tepat sasaran. Baru jika tidak mampu gunakanlah yang kelas di atasnya. Hal ini penting untuk mencegah resistensi hama penyakit itu sendiri. Hama dan Penyakit yang banyak menyerang di Budidaya Cabe di antaranya adalah:
Hama Lalat Buah
kita bisa menggunakan perangkap lalat buah feromon atau menyemprotkan pestisida yang baunya menyengat sehingga tidak mau masuk lagi lalat buahnya. Selain itu jika ada yang sudah terserang segeralah petik dan musnahkan.
Penyakit Cacar Buah/Antraknose adalah dengan penyemprotan fungisida sistemik dan kontak pada daun dan buah. Penyakit ini asal mulanya berawal dari serangan bercak daun di daun lalu menular di buah. Untuk buah cabe yang sudah terserang tidak bisa disembuhkan, untuk mengatasinya gunakanlah varietas yang tahan dan penyemprotan pestisida secara rutin untuk pencegahan.
Penyakit Layu Fusarium
Layu pada tanaman cabe disebabkan oleh dua patogen, yaitu Fusarium dan bakteri. Ciri-ciri layu fusarium adalah tanaman layu serempak perlahan dari bagian bawah lalu ke daun atas dan akhirnya kering, pada akar bila dicabut tampak kering dan berwarna coklat tidak berbau. Sedangkan layu bakteri biasanya menyerang beberapa bagian tanam. Cara dan strategi pencegahan layu pada tanaman cabe dapat dilakukan dengan Obat Anti Arashi.
Demikian sekilas cara Budidaya Cabe Hibrida ini kami tulis. Terima kasih