Senin, 20 April 2015

sambung pucuk

TIPS Membuat Bibit Sambung Pucuk (Cleft Grafting)







Salah satu bibit klonal (bibit yang diperbanyak secara vegetative) tanaman buah yang sering dibuat oleh penangkar bibit adalah bibit sambung pucuk, yaitu bibit yang dibuat dengan cara menyisipkan entres batang atas dari pohon indukan terpilih ke batang bawah lokal yang dipotong pada ketinggian tertentu dan dibelah pada bagian tengah atau bagian samping batangnya. Batang bawah biasanya merupakan bibit yang ditanam dari biji (seedling).






Beberapa alasan mengapa bibit tanaman buah dibuat dengan cara sambung pucuk (cleft grafting / top grafting) : lebih mudah dilakukan saat batang bawah berumur masih cukup muda tanpa perlu menunggu batang bawah berumur cukup tua sehingga lebih efisien dari sisi waktu penyiapan batang bawah (root stock), pertumbuhan entres yang relatif lebih cepat dibanding cara okulasi (tempel mata), lebih efisien dalam pemanfaatan jumlah entres dibanding bibit sambung susuan, dan pertumbuhan bibit yang lebih vigor dibanding bibit okulasi pada kondisi lingkungan pertumbuhan tanaman yang sama

Agar persentase keberhasilan pembuatan bibit sambung pucuk meningkat, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan :

1. Pilih batang bawah dengan pertumbuhan yang sehat, seragam, dan vigor yang bagus, dengan diameter batang minimum 5 milimeter. Semakin sehat dan semakin vigor pertumbuhan batang bawah, persentase keberhasilan penyambungan akan semakin tinggi. Jika batang bawah terlihat kurus, kurang sehat, pertumbuhannya lambat, segerakan untuk repotting dengan menanamnya ke dalam polybag dengan ukuran yang lebih besar dan dengan menambahkan media tanam baru yang subur dan biarkan tumbuh sehat setidaknya sebulan sebelum siap untuk disambung

2. Gunakan silet baru (dipatah menjadi 2 bagian yang masing-masing mempunyai bidang yang tajam) untuk menghasilkan bidang iris yang halus tanpa serat , sekaligus menghindari memar batang akibat penggunaan pisau yang lebih tebal. Jika batang bawah terlanjur membesar, gunakan pisau tipis yang tajam dan terbuat dari bahan stainless steel. Selalu bersihkan silet/pisau sehabis dipakai dengan cara dicelupkan ke dalam air bersih (atau larutan alkohol) dan langsung dikeringkan dengan lap kain bersih agar getah yang menempel hilang. Pisau dengan getah yang menempel akan membuat bidang sayatan menjadi tidak rata dan berserat sehingga mengurangi bidang sentuh antara entres dengan batang bawah yang akhirnya akan mengurangi tingkat penyatuan (kompatibilitas) saat penyambungan berlangsung

3. Pilih entres dengan ukuran diameter yang sama besar atau sedikit lebih kecil dibanding diameter batang bawah, untuk mendapatkan bidang lekat yang sama baiknya. Jika entres berukuran lebih kecil, sisip dan posisikan entres pada salah satu sisi, sisi kiri atau sisi kanan saja, bukan tepat di tengah batang bawah. Dengan menempelkan entres yang lebih kecil di satu sisi saja, maka penyatuan kambium entres dengan kambium batang bawah pada sisi yang ditempelkan akan berlangsung semakin baik sehingga mampu meningkatkan persentase keberhasilan penyambungan

4. Jika diameter batang bawah berukuran jauh lebih besar dibanding diameter entres, belah batang bawah pada bagian sisi dekat kulit batang untuk mendapatkan bidang tempel yang mendekati ukuran diameter entres (sambungan berada di bagian sisi samping). Kulit dan kayu batang bawah yang dibelah di bagian sisi samping setidaknya akan berukuran lebih sempit dibanding jika yang dibelah adalah di bagian tengah batang bawah. Jangan lupa, lekatkan di salah satu sisi saja (kiri atau kanan saja) untuk menyatukan kambium batang atas dan batang bawah. Jika ukuran bidang iris di bagian samping ternyata sama besar, maka kemungkinan keberhasilan penyambungan juga akan semakin besar.

Persiapan entres pucuk yang dirompes daunnya 2 minggu sebelum ditempelkan





Tunas di ketiak daun yang bunting 2 minggu setelah perompesan daun




entres (batang atas) mangga "emperor" siap sambung ke batang bawah (rootstock) lokal



mata tunas yang bunting 4 minggu setelah perompesan daun 




5. Pada beberapa jenis tanaman (mangga, klengkeng misalnya), rangsang pertumbuhan tunas ketiak maupun tunas ujung pada entres dengan cara merompes semua daunnya setidaknya 2-3 minggu sebelum entres diambil dan disambungkan ke batang bawah (calon entres masih berada di pohon induk). Perompesan daun akan merangsang pertumbuhan tunas-tunas, baik tunas ketiak maupun tunas di ujung, sehingga tunas akan terpacu dan tumbuh lebih cepat saat penyambungan selesai dilakukan. Penyambungan yang menggunakan entres yang daunnya dirompes 2-3 minggu sebelum dipotong dan disambung akan membantu meningkatkan persentase keberhasilan penyambungan dibanding penggunaan entres yang baru dirompes daunnya sesaat sebelum disambungkan ke batang bawah

6. Sebaiknya lakukan proses penyambungan pada sore hari dengan beberapa pertimbangan : a. Suhu rata-rata harian pada sore hari umumnya lebih rendah dengan kelembaban yang sedikit meningkat, sehingga pada suhu yang lebih rendah tersebut, kambium pada bidang iris entres tidak cepat mengering, kambium entres masih segar saat bidang iris ditempelkan ke batang bawah. b. Laju penguapan (evaporasi) pasca penyambungan selepas sore hingga pagi di hari berikutnya juga berkurang, dengan demikian kondisi ini akan sangat membantu tanaman yang disambung untuk beradaptasi dengan cepat sehingga bidang sambung dapat menyatu dengan cepat pula tanpa harus terganggu oleh peningkatan laju evaporasi yang bisa menyebabkan kegagalan penyambungan


poin nomor 5 tersebut diatas, mempercepat proses penyatuan sehingga tunas langsung tumbuh






Sambung pucuk klengkeng ITOH, diameter batang bawah dan batang atas tergolong besar
sambungan dibuat sependek mungkin untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang pendek (dwarf)




contoh bibit grafting tanaman mangga berumur 10 bulan pasca sambung
dengan kompatibillitas (kesesuaian) batang atas dan batang bawah yang sangat baik


teknik okulasi

Teknik dan Cara Okulasi Pohon Mangga

0
Diposkan oleh Adi Wijaya on Minggu, 14 September 2014 , in 

Pernah mendengar istilah okulasi ? istilah ini kerap digunakan di dunia pertanian. Karena okulasimerupakan teknik buatan untuk menghasilkan tanaman yang lebih baik dan unggul. Mungkin bagi yang sudah belajar biologi pasti sedikit – sedikit sudah mengetahui mengenai okulasi ini, atau mungkin sudah ada yang pernah mempraktekannya. Namun bagi anda yang belum tau mengenai teknik okulasi, berikut penjelasannya.

Okulasi (menempel, budding; red) adalah salah satu teknik perbaikan kualitas tanaman secara vegetatif buatan yang dilakukan dengan menempelkan mata tunas dari tanaman yang unggul ke batang tanaman lainnya.Okulasi bertujuan untuk menggabungkan sifat yang baik dari masing-masing tanaman yang diokulasi sehingga mendapatkan varietas tumbuhan yang baik. Prinsip dasar dari okulasi adalah penempelan atau penggabungan batang bawah dengan batang bagian atas.

Okulasi merupakan kebalikan dari metode cangkok. Jika metode cangkok menguliti batang induk sehingga tumbuh batang atau ranting yang baru. Sedangkan okulasi adalah proses menempelkan mata tunas tanaman induk ke bagian batang tumbuhan.

Lalu bagaimanakah cara mempraktekannya ? sebenarnya untuk beberapa jenis tanaman hampir sama cara kerjanya, namun pada kesempatan kali ini akan dipaparkan  bagaimana cara okulasi pada pohon mangga.

Teknik dan Cara Okulasi Pohon Mangga

  • Pilih batang yang sehat, yaitu batang terlihat segar, daun normal, tidak terserang penyakit, dan tidak kekurangan hara. Diameter batang minimal 1,2 cm, tinggi minimal 50 cm, dan berumur 6 bulan sejak semai.
  • Mata tunas diambil dari batang atas yang juga sehat, batang tidak terlihat tanda terserang hama dan penyakit.
  • Kerat batang bawah secara mendatar selebar 2 cm pada ketinggian maksimal 20 cm dari leher akar.
  • Tarik kebawah kulit batang yang dikerat hingga terkelupas sepanjang 2 cm, lalu potong dua pertiganya sehingga terbentuk semacam “jendela” dibatang bawah.
  • Siapkan mata tunas. Caranya, kerat kulit cabang pohon 1 cm dari tunas dan sedikit kayu terkelupas. Ukuran mata tunas disesuaikan dengan ukuran jendela pada batang bawah.
  • Tempelkan mata tunas ke jendela dibatang bawah. Penempelan sebaiknya jangan pada tunas yang baru tumbuh. Biasanya penempelan dilakukan saat tanaman berbunga. Ikat tempelan tunas dengan plastik mulai dari bawah keatas sepaya tidak terkena air hujan. Buka ikatan okulasi 3 – 4 minggu kemudian.
Nah.. mudah bukan ? selamat mencoba..







Coba Juga Baca Artikel Menarik Di Bawah Ini :

Share This Post

membuat bibit durian

MEMBUAT BIBIT DURIAN

Membuat Bibit Durian – Perbanyakan bibit durian dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah perbanyakan menggunakan teknik sambung (grafting), okulasi (budding), dan teknik penyusuan. Ketiga teknik perbanyakan tanaman tersebut merupakan cara paling cocok untuk menghasilkan bibit durian berkualitas unggul.

Teknik Menyambung (Grafting) Pada Durian

Persiapan batang bawah

Batang bawah berfungsi sebagai penyerap makanan dari dalam tanah, sehingga membutuhkan tanaman berakar dalam. Fungsi lain batang bawah adalah menopang pertumbuhan tanaman, sehingga membutuhkan tanaman kuat. Selain itu, batang bawah juga harus mampu memberikan suplai makanan untuk batang atasnya sehingga tidak mengurangi kualitas dan kuantitas buah.
Langkah-langkah mempersiapkan batang bawah
  1. Biji dipilih dari tanaman yang memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan. Pilihlah biji bernas, tidak kempes, besar, dan bentuk fisik baik.
  2. Diamkan biji selama satu minggu, kemudian rendam dengan larutan hormon tumbuhan jenis auksin + sitokinin selama 4 jam menjelang ditanam.
  3. Tanam biji di media dalam polibag berukuran diameter 20 cm, tinggi 25 cm. Media tanam berupa campuran tanah dan Pupuk Organik dengan perbandingan 1:1. Tambahkan pupuk NPKke dalam media kurang lebih sendok makan.
  4. Lakukan perawatan secara rutin, terutama penyiraman tanaman agar tidak kekeringan. Hama penyakit juga harus dikendalikan, meskipun daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit tinggi.
  5. Setelah tumbuh, bibit siap dilakukan penyambungan setelah mencapai ukuran 15-20 cm.

Persiapan batang atas



Batang atas disebut juga dengan istilah scion atau entres, yaitu bagian atas tanaman sambungan berpotensi menghasilkan buah berkualitas unggul. Oleh karena itu, batang atas harus dipilih dari tanaman yang memiliki kualitas buah unggul, baik rasa, ketebalan daging buah, aroma, maupun kuantitas buah. Batang atas dipilih dari pohon induk unggul, berasal dari cabang sehat, serta tidak terserang hama penyakit.
Langkah-langkah menyiapkan batang atas
  1. Pilih pohon berkualitas buah unggul, kemudian cari cabang atau bagian tanaman sehat berkururan sama dengan ukuran batan bawah, serta memiliki percabangan 2-4 arah dan memiliki tunas baru.
  2. Potong cabang calon batang atas, kemudian segera ditempelkan dengan bibit batang bawah. Jangan menyimpan terlalu lama agar tanaman tidak layu.

Teknik penyambungan bibit durian

Bagian atas batang bawah dipotong miring sehingga bentuknya meruncing atau bisa juga membuat potongan berbentuk huruf ‘V’. Sesuaikan potongan batang atas dengan bentuk porongan batang bawah, kemudian tempelkan dengan batang bawah. Ikat dengan tali lunak, misalnya menggunakan isolatip pipa. Letakkan bibit sambungan di tempat teduh selama beberapa hari agar tanaman tidak mengalami dehidrasi. Lakukan penyiraman secara rutin, tetapi jangan sampai kelebihan air.

Teknik Okulasi Pada Durian

Okulasi merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan penggabungan dua jenis tanaman menggunakan mata tunas sebagai batang atasnya. Tujuan okulasi adalah menghasilkan bibit tanaman unggul baik kualitas maupun kuantitas produksinya.

Persiapan batang bawah

Secara teknis, persiapan batang bawah untuk bibit okulasi tidak beda jauh dengan bibit sambung (grafting), baik kriteria maupun cara penyemaiannya. Hanya saja ukuran tanaman untuk bibit okulasi lebih besar dibanding dengan bibit sambung (grafting). Bibit siap dilakukan okulasi jika sudah berukuran tinggi minimal 50 cm.

Persiapan batang atas

Kriteria tanaman calon batang atas pada bibit okulasi juga tidak beda jauh dengan tanaman untuk bibit sambung (grafting). Perbedaannya hanya terletak pada penggunaan bagian tanaman. Jika pada teknik sambung menggunakan cabang atau pucuk tanaman, maka pada teknik okulasi membutuhkan mata tunas sebagai calon batang atasnya. Berikut ini cara memilih tunas untuk bibit okulasi:
  1. Pilihlah mata tunas dari cabang tidak terlalu tua dan terlalu muda, atau masih setengah berkayu, biasanya memiliki warna kulit cokelat muda, agak kehijauan atau keabu-abuan.
  2. Sebelum diambil mata tunasnya, sebaiknya daun pada cabang terpilih dirontok terlebih dahulu dua minggu sebelum pengambilan mata tunas.
  3. Mata tunas diambil dengan menyayat kulit kayu cabang terpilih. Jika bagian dalamnya tampak berair, menandakan bahwa kambiumnya masih aktif. Hal ini akan mempercepat interaksi dengan batang bawah setelah dilakukan penempelan.

Cara Okulasi Bibit Durian

  1. Ambil bibit batang bawah, cari mata tunas yang berjarak 20 cm dari permukaan media. Sayat secara melintang kulit batang bawah tersebut kurang lebih 1 cm di atas mata tunas.
  2. Tarik dan kupas sayatan kulit batang bawah sepanjang 3 cm kearah bawah. Potong tepat pada mata tunasnya, sehingga sayatan kulit tersisa kurang lebih 2/3 bagian.
  3. Sayat mata tunas calon batang secara melintang, kurang lebih 1 cm di atas mata tunas. Tarik dan kupas ke arah bawah kurang lebih sepanjang 3 cm. Perlu diperhatikan, bahwa kambium harus ikut terbawa, jika tidak, okulasi dipastikan gagal.
  4. Tempelkan sayatan mata tunas batang atas ke sayatan batang bawah. Ikat tempelan mata tunas tersebut melingkari batang bawah.
  5. Lindungi mata tunas tersebut dengan kantong plastik bening selama kurang lebih satu minggu. Letakkan ditempat teduh tidak terkena sinar matahari langsung selama beberapa hari hingga mata tunas terlihat hijau.
  6. Jika setelah dua minggu perisai mata tunas berwarna hijau, berarti okulasi berhasil. Tatapi jika berwarna cokelat, maka okulasi dipastikan gagal.

Teknik Penyusuan Pada Durian

Teknik penyusuan dilakukan dengan menggabungkan dua jenis tanaman hidup, dimana batang atas dan batang bawah masih sama-sama menempel perakarannya. Keberhasilan teknis penyusuan ini lebih tinggi dibanding dua teknik di atas.
Kriteria menentukan batang bawah dan batang atas tidak berbeda jauh dengan dua teknik di atas. Hanya saja ukuran batang untuk teknik penyusuan kurang lebih berdiameter 0,6 cm, tinggi 45 cm biasanya bibit berumur satu tahun.

Cara Melakukan Penyusuan Pada Durian

  1. Sayat kedua tanaman baik bibit batang bawah maupun cabang calon batang atas dengan ukuran sama dan empulur tidak ikut tersayat.
  2. Tempelkan kedua sayatan tersebut, harus menutupi satu sama lain, sehingga tidak ada bagian terbuka. Oleh karena itu, ukuran sayatan sebaiknya tidak terlalu besar.
  3. Ikat susuan tersebut, usahakan air hujan tidak masuk ke dalam susuan, karena dapat menimbulkan serangan patogen.
  4. Ikat polibag bibit batang bawah pada salah satu cabang tanaman batang atas agar tidak jatuh.
  5. Siram media bibit batang bawah setiap hari. Lakukan pengontrolan pada ikatan susuan tersebut.
  6. Setelah berumur 2 bulan bekas tempelan mengembang, menandakan teknik perbanyakan tersebut berhasil.
  7. Potong bibit batang bawah 1 cm di atas balutan atau tempelan. Seminggu kemudian, potong batang atas di bawah balutan atau tempelan.
  8. Olesi bekas potongan tersebut dengan fungisida agar tidak terinfeksi cendawan.

Nutrisi Hidroponik

Membuat Sendiri Nutrisi Hidroponik

Sobat Azzam, Kita sudah membahas cara menanam menggunakan sistem Hidroponik pada artikel sebelumnya  bahwa untuk bertanam menggunakan sistem hidroponik, kita membutuhkan nutrisi hidroponik. Bagaimana cara membuat sendiri nutrisi hidroponik, mari kita bahas di sini:

Bahan :
  1. Pupuk Urea 1000 gr
  2. Pupuk KCL 1000 gr
  3. Pupuk NPK 1000 gr
  4. Pupuk daun Gandasil ( Growmore ) 50 gr.


Peralatan
  1. Ember bervolume 20 liter
  2. Drum plastik bervolume 100 liter
  3. Timbangan digital
  4. Alat pengaduk
  5. Air sumur, air sungai
  6. Air PDAM tidak diperkenankan kecuali sudah diendapkan selama 7-10 hari.

Cara membuat :
  • Masukkan semua bahan yang telah ditimbang ke dalam ember volume 20 liter.
  • Tuangkan iar sumur sebanyak 20 liter ke dalam ember tersebut sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk. Selanjutnya pengadukan hingga air mencapai volume 20 liter dan tidak ada lagi pupuk yang masih mengkristal ( tidak ada endapan )
  • Tuangkan larutan pekatan tadi ke dalam bak penampungan volume 100 liter.
  • Kucurkan air sumur ke dalam bak penampungan sambil diaduk-aduk hingga penuh. ( mencapi volume 100 liter )
Larutan Nutrisi siap digunakan.
Selamat mencoba..

Sumber : Groups Hidroponik Pagesangan

Cara Menanam Hidroponik

Ini Dia Cara Menanam Tomat Cherry Hidroponik

Ini Dia Cara Menanam Tomat Cherry Hidroponik
Hidroponikceria.com – Ini Dia Cara Menanam Tomat Cherry Hidroponik. Kali ini kita akan membahas cara membudidayakan tomat cherry dengan sistem hidroponik. Biarpun dana awal secara ideal yang dikeluarkan akan lumayan besar, anda bisa menggantinya dengan bahan yang murah namun berfungsi sama. Untuk kaca, misalnya, diganti menggunakan plastik UV, lalu besi kerangka disubtitusi bambu yang tentu bisa diikat dengan […]

Cara Mudah Mengenal Sayuran Hidroponik di Pusat Perbelanjaan

Cara Mudah Mengenai Sayuran Hidroponik di Pusat Perbelanjaan
HidroponikCeria.com – Cara Mudah Mengenal Sayuran Hidroponik di Pusat Perbelanjaan. Hidroponik telah menjadi trend. Dan saat ini, ada banyak orang yang memiliki kegemaran baru. Yakni mulai gemar dalam memburu aneka sayur-sayuran, yang telah ditanam secara hidroponik. Mengapa sampai bisa demikian? Ini karena pada sayuran tersebut, dianggap banyak manfaat positifnya. Seperti misalnya akan menjadikan tubuh lebih sehat, lebih […]

Menanam Melon Secara Hidroponik

menanam melon hidroponik
Hidroponik menjadi salah satu pilihan bercocok tanam yang bisa dilakukan. Hidroponik atau yang lebih dikenal sebagai usaha bercocok tanam tanpa tanah memang fleksibel dan bisa dilakukan dimana saja. Itulah alasan cara bercocok tanam yang satu ini sering dicoba banyak orang untuk berbagai jenis tanaman seperti buah-buahan dan sayuran. Salah satu tanaman buah yang bisa diaplikasikan […]

Tips Menanam Kangkung Secara Hidroponik di Rumah

tanaman kangkung hidroponik
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara dan kiat-kiat khusus menanam kangkung secara hidroponik. Cara bercocok tanam secara hidroponik saat ini sudah menjadi tren di masyarakat. Caranya pun cukup unik karena tidak membutuhkan media tanah sebagai media tanamnya seperti pada tanaman pada umumnya, melainkan mengutamakan media air sebagai faktor utamanya. Banyak sekali […]

Tips Menanam Cabe Secara Hidroponik Sederhana

menanam cabe hidroponik
Cabe adalah salah satu bahan dapur yang selalu dicari setiap harinya oleh masyarakat. Kebutuhan cabe yang semakin meningkat dan harga cabe yang juga labil membuat banyak orang mulai menanam cabe secara hidroponik yang dipercaya bisa membuat pengeluaran lebih hemat. Penanaman cabe yang dilakukan dengan sistem hidropolik ini adalah salah satu solusi yang cukup efektif untuk […]

Tips Memilih Media Tanam Hidroponik yang Terbaik

Media Tanam Hidroponik
Salah satu faktor penentu kesuksesan sistem hidroponik adalah media tanam hidroponik. Tanpa media tanam yang tepat, sistem hidroponik tidak akan berjalan sesuai rencana. Media taman adalah media di mana tanaman akan tumbuh nantinya. Media tanam juga menjadi tempat untuk memasok unsur hara atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh. Sebelum akhirnya diserap oleh akar […]

Berbagai Keuntungan Sistem Hidroponik untuk Anda

keuntungan budidaya hidroponik
Saat ini sistem hidroponik sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Sudah mulai banyak masyarakat yang memanfaatkan sistem bercocok tanam yang satu ini karena diketahui ada banyak sekali keuntungan sistem hidroponik ini. Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanam tanah atau soiless. Berasal dari kata hydro dan ponos, hidroponik memiliki arti daya air […]

Jenis Tanaman Hidroponik yang Sering Dibudidayakan

Sayuran hasil hidroponik
Banyak sekali jenis tanaman hidroponik terutama sayuran yang cocok dan bisa ditanam dengan cara bercocok tanam tanpa media tanah tersebut. Tanaman hidroponik ini bisa dibudidayakan di rumah, loh. Maka dari itu saat ini hidroponik sudah banyak dipilih juga bagi mereka yang ingin bercocok tanam, tetapi tidak memiliki lahan atau malas keluar rumah. Sistem hidroponik ini […]

Membuat Sistem Hidroponik Skala Rumah Tangga yang Sederhana

hidroponik skala rumah tangga
Hidroponik menjadi suatu hal yang menarik untuk dibahas. Dan yang akan kita bahas kali ini adalah bagaimana cara membuat sistem hidroponik skala rumah tangga di rumah sendiri dengan sistem yang sederhana. Ada banyak latar belakang yang membuat banyak orang menerapkan cara bercocok tanam secara hidroponik di rumahnya. Yang pertama mungkin adalah karena terbatasnya lahan, terutama […]

Bercocok Tanam dengan Hidroponik Sederhana di Rumah

hidroponik sederhana
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara bercocok tanam dengan sistem hidroponik sederhana yang juga bisa dilakukan di rumah Anda. Teknik hidroponik ini memang dikenal sebagai salah satu teknik bercocok tanam yang praktis dan bisa dilakukan di banyak tempat. Bahkan teknik hidroponik inipun lebih bersih. Mengapa lebih bersih? Teknik hidroponik tidak membutuhkan […]

Cara menanam Hidroponik di Rumah

Tips Sederhana Cara Menanam Hidroponik di Rumah

Hidroponikceria.com- Cara menanam hidroponik adalah salah satu cara penanaman tumbuhan yang cukup populer dan praktis. Apa itu hidroponik? Menurut bahasa, hidroponik berasal dari bahasa Yunani yang berarti tenaga air (hydro=air, ponics=tenaga). Istilah hidroponik juga dikenal dengan nama soiless culture atau cara budidaya tanaman yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanampnya. Jadi jika disimpulkan, hidroponik adalah sebuah cara penanaman tumbuhan dengan memanfaatkan air sebagai medianya dan tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya.
Lalu bagaimana cara menanamnya dan cara tanaman bisa tumbuh jika tidak menggunakan tanah? Meskipun tidak menggunakan tanah, tetapi jika Anda menanam dengan sistem hidroponik haruslah tetap memperhatikan kebutuhan nutiri tanaman yang Anda tanam. Meskipun tanpa tanah dan hanya menggunakan media air, tetapi air tersebut sudah diseting sedemikian rupa agar mengandung nutrisi yang memang dibutuhkan oleh tanaman.

Cara Menanam Hidroponik

Cara menanam menggunakan sistem hidroponik
Pupuk memanglah sangat berperan penting dalam pertumbuhan tanaman. Namun demikian, tanpa pupuk pun sebenarnya tanaman sudah bisa tumbuh dengan baik. Asalkan, tanaman tetap bisa mendapatkan nutrisi atau unsur hara yang dibutuhkannya secara cukup. Sebenarnya tanah berguna sebagai penyangga tanaman serta penyimpan air yang menjadi pelarut nutrisi atau unsur hara agar bisa diserap oleh tanaman untuk kebutuhan tumbuhnya. Maka dari itu keberadaan tanah bisa digantikan oleh media lain, dan akhirnya muncul teknin penanaman secara hidroponik yang lebih memfokuskan pada kebutuhan nutrisi tanaman.
Ada 6 teknik yang diterapkan pada cara menanam hidroponik ini, yaitu teknik aeroponic system, drip system, NFT, ebb dan flowsystem, water culture system, dan wick system. Nah, dari keenam teknik menanam hidroponik tersebut, akan kita bahas satu per satu.
Aeroponic System
Sampai saat ini teknik aeroponic system adalah teknik hidroponik yang paling canggih.
menanam sistem aeroponic
Teknik ini juga memberikan hasil yang maksimal dan lebih efisien waktu. Faktor utamanya adalah karena nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman diberikan dalam bentuk kabut langsung ke akar. Dengan demikian, tanaman akan menyerap nutrisi dengan kandungan oksigen yang lebih banyak.
Drip System
Drip system atau sistem tetes ini adalah cara menanam hidroponik yang paling umum digunakan.
Menanam Hidroponik dengan Sistem Drip
Cara kerjanya sederhana, yaitu dengan menggunakan timer untuk mengontrol pompa. Ketika pompa hidup, maka nutrisi akan diteteskan ke masing-masing tanaman yang ditanam.
NFT
NFT atau Nutrient Film Technique adalah teknik terpopuler dalam hidroponik.
sistem nft hidroponik
Cara kerjanya adalah dengan terus menerus memberikan nutrisi larut kepada tanaman dengan menggunakan timer. Dengan menggunakan sistem NFT maka anda tidak perlu bingung mencari bahan atau alat yang digunakan, karena anda bisa menggunakan paralon untuk media tanamnya.
Ebb dan Flow System
Dus sistem yang satu ini bekerja dengan cara membanjiri wadah pertumbuhan tanaman untuk sementara dengan nutrisi sampai air mencapai batasan tertentu.
Menanam Hidroponik sistem Ebb and Flow
Setelah itu nutrisi akan dikembalikan ke penampungan nutrisi lagi. Dan tahapan tersebut terus diulang dan sudah diatur waktunya menggunakan timer. Nantinya tugas anda tinggal mengontrol timer tersebut.
Water Culture System
Jika Anda menginginkan teknik menanam hidroponik yang sederhana, cobalah teknik water culture system.
menanam hidroponik sistem waterculture
Tempat penyangga tumbuhannya terbuat dari styrofoam yang akan mengapung bersama nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Untuk supply oksigennya menggunakanpompa udara.
Wick System
Yang terakhir ini adalah sistem hidroponik paing sederhana. Termasuk sistem yang pasif karena setiap bagiannya tidak bergerak.
menanam hidroponik sistem wick atau sumbu
Nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman pun dialirkan menggunakan benda sejenis sumbu. Untuk sistem wick seperti ini tidaklah sulit dan murah, karena media tanam yang anda gunakan hanya menggunakan ember.
Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai bagaimana cara menanam hidroponik dan apa saja macam-macam teknik hidroponik yang ada. Sekian dan semoga bermanfaat.