Rabu, 06 Mei 2015

coklat

Pengendalian hama penghisap buah kakao

Hama penghisap buah kakao (Helopeltis spp.) merupakan hama penting yang tingkat pengrusakannya menduduki peringkat kedua setelah hama penggerek buah kakao. Serangan hama ini dapat menurunkan produktivitas buah 50 – 60%.
Hama penghisap buah kakao berwujud kepik yang terdiri dari beberapa spesies antara lain H. antoniiH. claviver, dan H. theivora. Hama ini menyerang hampir semua tanaman kakao di Indonesia dan beberapa negara pembudidaya kakao lainnya seperti Papua, Malaysia, Filiphina,Srilanka, dan sebagian negara-negara di Afrika.
Pengendalian hama penghisap buah kakao
Buah kakao yang terserang hama penghisap (foto: Deptan RI)

Siklus hidup

Hama penghisap buah kakao adalah serangga yang bermetamorfosis secara tidak sempurna dengan siklus hidup berlangsung selama 30 – 48 hari. Siklus hidup dimulai dari fase telur yang berlangsung selama 6 – 7 hari dilanjutkan dengan fase nimfa berlangsung selama 10 – 11 hari, dan fase imago selama 14 – 20 hari.
Telur penghisap buah kakao berbentuk lonjong, berwarna putih, dan biasanya diletakan oleh imago di dalam jaringan kulit buah atau pucuk daun. Setelah telur menetas, serangga muda (nimfa) keluar dari jaringan kulit buah dan akan mengalami 5 instar (4 kali ganti kulit) hingga akhirnya menjadi serangga dewasa (imago).
Pada fase imago inilah intensitas serangan penghisap buah kakao akan semakin tinggi, karena selain melakukan pengrusakan terhadap buah-buah kakao, imago akan kawin dan kembali meletakan telur-telur yang dihasilkannya ke dalam jaringan kulit untuk melanjutkan siklus keturunannya. Satu imago umumnya dapat memproduksi hingga 200 butir selama masa hidupnya.

Gejala serangan

Hama penghisap buah dapat menyerang buah kakao saat pagi dan sore hari. Karena ia tidak menyukai keberadaan cahaya, ketika siang hari hama ini biasanya bersembunyi di bagian tanaman yang gelap seperti sela-sela atau bagian daun yang menghadap ke bawah.
Hama penghisap buah dapat menyerang saat masih dalam fase nimfa dan imago. Serangan dilakukan dengan cara menusuk kulit buah muda maupun yang sudah tua menggunakan mulutnya yang menyerupai jarum. Mulutnya itu kemudian menghisap cairan manis yang ada di dalam kulit buah, lalu bersama dengan tusukan tersebut mulutnya mengeluarkan cairan racun yang dapat mematikan sel dan jaringan yang terdapat disekitar lubang tusukan.
Serangan pada buah muda menyebabkan kulit buah menjadi retak dan terjadinya pertumbuhan buah yang abnormal (malformasi). Karena pertumbuhannya abnormal, perkembangan bijipun akan terhambat dan mengakibatkan penurunan produktivitas hasil panen.Pada intensitas serangan yang tinggi, buah muda yang terserang bisa mati, mengering, dan gugur.
Serangan pada buah tua menyebabkan kulit buah dipenuh dengan bintik-bintik hitam yang merupakan luka bekas tusukan. Namun serangan pada buah tua biasanya jarang terjadi karena kulit buah sudah terlalu keras dan tidak mengandung cairan yang bisa dimakan oleh hama penghisap.
Serangan dapat pula terjadi pada pucuk daun muda. Daun muda yang terserang biasanya dalam beberapa hari langsung layu, mengering, dan akhirnya mati. Daun-daun tersebut pada akhirnya akan gugur dan ranting akan merangas kering dan akan menjadi seperti lidi.

Pengendalian penyakit

Hama penghisap buah kakao dapat dikendalikan dengan teknik pengendalian biologis, kultur teknis dan pengendalian kimiawi.

Pengendalian biologis

Pengendalian secara biologi dapat dilakukan dengan inokulasi kutu putih untuk mengundang semut hitam yang merupakan musuh alami dari hama penghisap buah. Semut hitam yang beraktivitas disekitar buah-buah kakao akan membuat imago tidak sempat meletakan telur dipermukaan buah kakao. Semut hitam juga memakan telur-telur penghisap buah kakao yang terdapat dipermukaan buah.
Selain dengan inokulasi kutu putih, semut hitam juga dapat diundang dengan cara membuatkan rumah menggunakan seresah yang diikatkan pada percabangan atau jorket.
Pengedalian juga dapat dilakukan dengan melepaskan cendawan parasitoid dari hama ini yaitu berupa Beauveria bassiana. Serangga yang terinveksi biasanya akan mati setelah 2 – 5 hari disemprot. Penyemprotan pada imago umumnya lebih efektif dilakukan pada serangga dalam fase imago, dimana dosis 25-50 gram spora/ha.

Pengendalian kultur teknis

Pengendalian secara kultur teknis dilakukan dengan memangkas cabang-cabang tidak produktif yang saling bertumpang tindih. Pemangkasan bertujuan untuk mengurangi tingkat kelembaban kebun sehingga serangga penghisap buah tidak betah berlama-lama tinggal di kebun kakao kita.
Selain dengan pemangkasan, pengendalian hama penghisap buah kakao secara kultur teknis juga dapat dilakukan dengan penggunaan pohon penaung yang dapat menjadi rumah bagi semut hitam yang tak lain adalah musuh alami dari hama penghisap buah. Beberapa pohon penaung tersebut adalah kelapa, lamtoro, dan sengon.

Pengendalian kimiawi

Pengendalian secara kimiawi merupakan pilihan terakhir setelah pengendalian kultur teknis dan pengendalian biologis tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Pengendalian kimiawi dapat dilakukan dengan aplikasi insektisida sesuai dosis anjuran.

Referensi
  1. Elna Karmawati, dkk. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kakao. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.
  2. Firdausil AB, Nasriati, A. Yani. 2008. Teknologi Budidaya Kakao. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan TeknologiPertanian.
  3. Hatta Sunanto. 1994. Cokelat, Pengolahan Hasil dan Aspek Ekonominya. Kanisius.
  4. Rijadi Subiantoro. 2009. Hama Penting pada Tanaman Kakao. Politeknik Negeri Lampung.
Tags: 

ubi jalar

Cara budidaya ubi jalar organik

Kiat budidaya ubi jalar secara organik
Terdapat tiga jenis ubi jalar (Ipomoea batatas L.) yang populer dibudidayakan di Indonesia, yaitu ubi jalar berwarna putih kecoklatan, merah dan ungu. Ketiga jenis ubi jalar tersebut memiliki varietas unggul dengan produktivitas tinggi. Beberapa varietas ubi jalar yang populer antara lain cilembu, ibaraki, lampeneng, georgia, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan.
Budidaya ubi jalar cocok dilakukan di daerah tropis yang panas dan lembab. Suhu ideal bagi tanaman ini adalah 21-27oC dengan dengan curah hujan 750-1500 mm per tahun. Budidaya ubi jalar memerlukan penyinaran matahari sekitar 11-12 jam sehari.
Di Indonesia, budidaya ubi jalar mencapai produktivitasnya yang paling optimal bila ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Namun, tanaman ini masih bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas 1000 meter, hanya saja jangka waktu tanam hingga panen menjadi lebih panjang.

Penyiapan bibit ubi jalar

Penyiapan bibit dalam budidaya ubi jalar bisa dilakukan dengan dua cara, yakni cara generatif dan vegetatif. Pertama adalah perbanyakan melalui umbi. Caranya pilih umbi berkualitas baik dan sehat, kemudian dibiarkan di tempat lembab dan teduh hingga keluar tunasnya.
Tunas yang keluar dari umbi dipotong dan siap untuk dibesarkan. Cara generatif jarang dilakukan dalam budidaya ubi jalar skala luas. Cara ini dipakai untuk memperbanyak bibit unggul dalam skala terbatas. Atau untuk mengembalikan sifat-sifat unggul sang induk.
Cara kedua adalah perbanyakan vegetatif dengan distek. Calon indukan diambil dari tanaman yang berumur di atas dua bulan dengan ruas yang pendek-pendek. Caranya, potong batang tanaman kira-kira sepanjang 15-25 cm. Pada setiap potongan minimal terdapat dua ruas batang. Papas sebagian daun-daunnya untuk mengurangi penguapan. Ikat batang yang telah distek tersebut dan biarkan selama satu minggu di tempat yang teduh.
Perbanyakan dengan cara stek batang secara terus menerus akan menurunkan kualitas tanaman. Oleh karena itu, perbanyakan dengan stek hanya dianjurkan untuk 3-5 generasi penanaman.

Pengolahan tanah untuk budidaya ubi jalar

Kondisi tanah yang cocok untuk budidaya ubi jalar adalah tanah lempung berpasir, gembur, banyak mengandung hara dan memiliki drainase yang baik. Budidaya ubi jalar pada tanah kering dan retak-retak, akan menurunkan imunitas tanaman. Tanaman mudah terserang hama dan penyakit. Sebaliknya bila ditanam ditempat becek atau basah, umbinya akan kerdil, kadar serat tinggi, umbi mudah busuk dan bentuknya benjol.
Derajat keasaman tanah yang ideal untuk budidaya ubi jalar sekitar 5,5-7,5 pH. Tanaman ini tumbuh baik pada lahan tegalan atau bekas sawah. Pada lahan tegalan, budidaya ubi jalar cocok dilakukan diakhir musim hujan. Sedangkan untuk lahan sawah lebih cocok pada musim kemarau.
Budidaya ubi jalar relatif tidak membutuhkan pupuk yang banyak. Apalagi bila ditanam di lahan bekas sawah. Sebelum menanam ubi jalar, hendaknya tanah dibajak atau dicangkul supaya gembur. Kemudian bentuk bedengan setinggi 30-40 cm. Buat lebar bedangan 60-100 cm dengan jarak antar bedengan 40-60 cm. Panjang bedengan mengikuti bentuk lahan.
Untuk budidaya ubi jalar secara organik, berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos. Pupuk kandang yang bagus adalah campuran kotoran ayam dan sapi atau kambing yang telah matang. Campurkan pupuk pada saat pembuatan bedengan dengan dosis 20 ton per hektar.

Penanaman ubi jalar

Ubi jalar ditanam dengan cara membenamkan 2/3 stek batang kedalam tanah. Dalam satu bedengan terdapat dua baris tanaman. Jarak antar tanaman dalam satu baris 30 cm dan jarak antar baris 40 cm. Dibutuhkan sekitar 36 ribu batang untuk lahan seluas satu hektar.
Di awal pertumbuhan usahakan jaga kelembaban tanah. Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari pada stek yang baru ditanam. Penyiraman bisa dihentikan setelah tanaman terlihat tumbuh, yang dicirikan dengan keluarnya daun baru.

Pemeliharaan dan perawatan

Tanaman ubi adalah tanaman yang tahan kekeringan. Intensitas hujan dua minggu sekali sudah cukup memberikan asupan air. Sehingga relatif tidak memerlukan penyiraman secara terus menerus.
Setelah 2-3 minggu penanaman, periksa keseluruhan tanaman. Apabila terdapat tanaman yang gagal tumbuh segera sulam dengan tanaman baru. Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang mati dan menggantinya dengan stek batang yang baru.
Pada umur 4 minggu setelah tanam, lakukan pembongkaran tanah di kiri dan kanan tanaman, radius10 dari tanaman. Hal ini dimaksudkan supaya akar tanaman tidak menjalar kemana-mana sehingga umbi terkonsentrasi pada jalur penanaman. Aktivitas ini dilakukan sekaligus dengan menyiangi gulma.
Pada umur 6-8 minggu setelah tanam, tanah yang dibongkar tadi kemudian ditutup kembali sambil merapikan akar-akar yang menjalar keluar dari jalur penanaman. Kegiatan perapihan akar ini penting karena jika menjalar kemana-mana, umbi yang dihasilkan tidak akan terlalu besar. Jika akar tidak ditertibkan, bisa jadi umbinya banyak namun ukurannya kecil-kecil.

Pemanenan budidaya ubi jalar

Pemanenan ubi jalar bisa dilakukan pada umur 3,5-4 bulan. Perhatikan cuaca saat menjelang panen, atau umur tanaman di atas 3 bulan. Umbi siap panen yang tiba-tiba tertimpa hujan deras biasanya akan membusuk. Hal ini terjadi pada budidaya ubi jalar yang dilakukan di musim kemarau. Apabila terjadi hal tersebut segera lakukan pemanenan, maksimal 7 hari setelah hujan.
Panen dikatakan berhasil jika tiap satu bibit yang ditanam minimal menghasilkan 1 kg umbi. Secara umum tanaman ubi jalar yang baik dan tidak terserang hama akan menghasilkan umbi lebih dari 25 ton per hektar. Bahkan pada ubi jalar varietas tertentu seperti kalasan bisa menghasilkan hingga 30-40 ton per hektar.
Setelah dipanen, ubi jalar dicuci dan disortir kemudian masukkan dalam karung dan simpan ditempat kering sebelum dijual ke pasar .

pembuatan pestisida organik

PESTISIDA ORGANIK (EM5) — Oleh Agus Urson HP

EM5 (Di Jepang dikenal sebagai Sutochu)
EM5 adalah penangkal  serangga yang non-kimia dan tidak beracun. EM5 digunakan sebagai pencegah serangan hama dan penyakit pada tanaman dan ternak. Biasanya   EM5 dioleskan atau disemprotkan pada bagian hewan yang luka (koreng Scabies dan lain-lain) sampai luka menjadi kering dan sembuh. Pada tanaman EM5 disemprotkan dengan mengencerkan larutan EM5 dalam air dengan kadar 1/500 hingga 1/1000. EM5 juga dapat mengendalikan populasi serangga, EM5 yang terbawa serngga ke tempat penyimpanan makanan akan menulari makanan tersebut. Proses fermentasi yang terjadi dapat mengakibatkan makanan tersebut tidak bisa dimakan lagi oleh serangga, sehingga populasi serangga jadi berkurang.
Dalam pembuatan EM5, bahan-bahan yang digunakan bisa bermacam-macam, namun susunan dan jumlah bahan yang baku adalah seperti tercantum dalam daftar dibawah ini. untuk membuat EM5 yang efektif terhadap hama yang terus-menerus ada, maka perlu ditambahkan lebih banyak bahan organic yang mengadung obat-obatan, misalnya bahan organic yang banyak mengadung antioksidan muda hasil pemangkasan/penjarangan, dan rerumputan). Sebelum digunakan, bahan-bahan tersebut perlu terlebih dahulu dipotong-potong atau dihaluskan di dalam  mixer.
  1. PEMBUATAN EM5
Susuna dan jumlah bahan untuk pembuatan EM5 yang baku adalah sebagai berikut:
Bahan-bahan :
  1. Air  600 cc (air sumur lebih baik karena tidak mengandung chor, sangat baik menggunakan air cucian beras)
  2.  Molases            100 cc
  3. Asam cuka       100 cc (asam alami lebih baik daripada asam buatan)
  4. Alkohol            (30-50%) 100 cc (wiski atau etil alkohol juga dapat digunakan)
  5. EM4                     100 cc
Alat – alat yang diperlukan :
  1. Satu wadah plastic besar untuk mencampur semua bahan.
  2. Botol-botol plastik untuk menyimpan EM5 dan corong untuk memasukkannyake dalam botol.
Cara Pembuatan.
  1. Campurkan molasses dengan air hingga larut. Bisa juga digunakan air hangat untuk mempercepat molases larut.
  2. Tambahkan asam cuka dan alkohol, disusul dengan EM4.
Tuangkan larutan campuran kedalam botol plastik yang dapat ditutup dengan rapat (jangan gunakan botol gelas), keluarkan kelebihan udara dari botol plastik untuk memelihara kondisi anaerobic.
Simpan botol plastik yang telah diisi ditempat yang hangat (20-350 C) tetapi terhindar dari sinar matahari langsung.
Bila botol plastik membengkak karena gas fermentasi longgarkan tutupnyauntuk membebaskan gas, kemudian tutup kembali rapat-rapat.
“EM5 baru bisa digunakan bila produksi gasnya sudah berhenti dan berbau sedap yang khas”
Penyimpanan  :
EM5 harus disimpan di tempat dingin dan gelap dengan suhu yang tetap. Jangan simpan di dalam kulkas atau dalam sinar matahari langsung. EM5 harus sudah digunakan dalam waktu tiga bulan setelah dibuat.
PENGGUNAAN EM5
Pada Tanaman :
Semprotkan larutan EM5 yang sudah diencerkan dalam air dengan perbandingan 1 : 5000 hingga 1 :   1000 pada tanaman sampai basah. Mulailah penyemprotan setelah perkecambahan, sebelum hara dan penyakit muncul/menyerang. Semprotkan pada pagi hari atau setelah hujan lebat. Semprotkan  EM5 secara teratur.
Pada Ternak :
Oleskan larutan EM5 yang sudah diencerkan dalam air dengan perbandingan 1 : 200 hingga 1 : 500
pada luka satu hari dua kali sampai luka menjadi kering.
Untuk mengurangi jumlah lalat pada ternak dan di areal peternakan  EM5 disemprotkan ke seluruh permukaan kandang untuk fumigasi (terutama untuk peternakan ayam dan sapi perah)
Karena EM5 bukan suatu pestisida, germisida atau bahan kimia berbahaya, maka penggunaannya pun berbeda dengan obat-obatan kimia. Obat-obatna kimia digunakan sejak tanaman ditanami atau mulai tumbuh sebelum adanya serangan penyakit atau hama. Maka ini tidak dilakukan dan hama atau penyakit sudah muncul, Maka EM5 harus disemprotkan tiap hari hingga masalah teratasi.
Penggunaan  EM5 dapat dilakukan satu atau dua kali seminggu dengan penyemprotan langsung pada tanaman. Penyemprotan langsung pada serangga berbahaya akan mengurangi populasi dan akhirnya secara berangsur akan hilang. Penyemprotan yang dilakukan secara terus menerus dan teratur  akan menjamin bahwa serangga berbahaya yang lolos atau yang baru datang akan terkena pengaruh EM5. Karena EM5 terus bekerja lembur, maka penggunaan secara teratur akan memberikan hasil yang baik.
Meskipun dapat memberikan hasil dengan cepat, namun penggunaan obat-obatan kimia dapat pula berbahaya bagi tanaman dan tanah. Pengaruh jangka panjangnya bukan saja berbahaya bagi lingkungan tetapi juga bagi kondisi kesehatan dan ekonomi petani. EM5 tidak memberi pengaruh merugikan seperti itu meskipun dengan penggunaan berlebihan. Bahkan sebaliknya, EM5 dapat meningkatkan pula daya antioksidannya (kemampuan menahan serangan hama dan penyakit serta mengatasi faktor-faktor yang melemahkan). Walaupun EM5 memerlukan waktu untuk menciptakan kondisi yang baik dan bergantung pada pada jenis tanah dan tanaman yang diusahakan, namun EM5 tetap bermanfaat bagi lingkungan, tanah dan tanaman yang tumbuh, serta status ekonomi petani.
Peningkatan status ekonomi terjadi karena EM5 dapat dibuat secara muda dan murah. Dalam jangka panjang jumlah EM5 yang dibutuhkan akan berkurang (biaya untuk pembelian bahan pembuatan EM5 menjadi berkurang) karena kondisi tanah sudah berubah menjadi lebih baik.  Hal ini akan menjamin tanaman sehat dan kuat untuk melindungi diri dari serangan hama dan penyakit. Masukan sisa-sisa tanaman ke dalam tanah sebagai suatu upaya persiapan lahan untuk musim berikutnya adalah dianjurkan, apalagi penggunaan EM5 juga akan membantu dalam menekan pertumbuhan hama dan penyakit yang akan menyerang tanaman pada musim berikutnya.
EM5 mengandung EM4, karena itu EM5 mendukung pengaruh-pengaruh EM4, yang bermanfaat untuk meningkatkan jumah dan mutu hasil tanaman. Dengan demikian, pengeluaraan untuk pembelian pupuk kimia berkurang dan tidak diperlukan lagi pengeluaraan untuk pembelian obat-obatan kimia.
bagan

pembuatan pestisida organik

Cara Pembuatan EM5 (Pestisida Organik)

Bahan – bahan :
  • Em4   : 100 ml
  • Molase/ gula   : 10 ml/ ½ ons
  • Alkohol 40 %   : 100 ml
  • Cuka makan / cuka aren   : 100 ml
  • Air cucian beras yang pertama   : 1000 ml
  • Jahe, lengkuas, kencur, kunyit, temulawak, temugiring, dll,  masing-masing 1 jari jempol tangan
  • Daun mindi/nimba   : 1-2 ons
  • Brotowali/antawali   : 10 cm
  • Dll
Cara Pembuatan
Hancurkan semua bahan rempah-rempah dengan menggunakan alat penumbuk/blender. Untuk membantu proses penghancuran dengan blender, gunakan air cucian beras yang pertama. Setelah semua bahan rempah hancir, masukan ke dalam botol/ jerigen (termasuk ampasnya). Masukkan pupa bahan-bahan yang lain secara berurutan. Dimuali dari cuka makan/cuka aren, alcohol, molase/gula dan terakhir larutan EM4. lalu kocok secara merata. Simpan dalam suhu ruangan, dalam kondisi botol/jerigen tertutup. Kocok setiap pagi dan sore hari. Buka tutup botol untuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermantasi berlangsung. Kurang lebih 15 hari, pengocokan dihentikan atau setelah tidak ada gas yang terbentuk. Biarkan lagi selama 7 hari, baru EM5 bisa digunakan.
Dosis
Campurkan EM5 sebanyak 5 – 10 ml/liter air, sebaiknya disemprotkan pada sore hari menjelang matahari erbenam atau pada malam hari. 
Khasiat
Untuk menekan serangan hama penyakit

EM4 untuk padi fan palawija

EM4 untuk Padi dan Palawija

Keuntungan dan Manfaat :
  • Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
  • Meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman
  • Menekan aktivitas hama dan penyakit pada tanaman
  • Meningkatkan hasil produksi
  • Mengoptimalkan kualitas dan kuantitas hasil produksi
  • Ramah lingkungan dan aman bagi manusia
Petunjuk Teknis Penggunaan :
  1. Pengolahan Lahan, tebarkan EM-Bokashi ke lahan sebnyak 3-5 ton/ha pada saat pengolahan lahan.
  2. Persiapan Benih, Benih direndam dengan larutan EM4 dengan dosis 1-3 cc per liter air selama 30-60 menit, kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan  (jangan terkena sinar matahari langsung).
  3. Penanaman, benih ditanam dalam lubang tanam, kemudian disiram denganEM4 dengan dosis  1-3 cc per liter air.
  4. Pemeliharaan, seminggu setelah tanam, semprotkan EM4 dengan dosis 1-2 liter/ha, yang dilarutkan dalam air 100-200 liter setiap 1-2 minggu sekali pada tanah dan tubuh tanaman.
Perhatikan :   
  • Jangan mencampurkan larutan EM4 dengan bahan-bahan kimia, seperti pupuk kimia maupun pestisida kimia.
  • Selang waktu penyemprotan/penyiraman larutan EM4 dengan penggunaan pupuk kimia atau pestisida sebaiknya 1 (satu) minggu.
  • Sprayer yang digunakan untuk penyiraman/penyemprotan harus bebas dari kimia dan pestisida
Dianjurkan :
  • Menggunakan pestisida organik untuk menekan hama dan penyakit pada tanaman.
  • Air yang digunakan untuk melarutkan EM4 adalah air tanah/sumur, jangan menggunakan air ledeng.
  • Sebaiknya larutan EM4 ditambah dengan air cucian beras pertama untuk penyemprotan.

berita

EM4 Efektif Untuk Media Belut

BelutSaat ini, sentra budidaya belut mulai menggeliat di Indonesia. Hal ini karena belut sangat digemari seiring dengan banyaknya permintaan akan  daging belut yang terkenal gurih. Beternak belut sebenarnya tidak begitu susah karena belut dapat dibudidayakan baik itu dalam kolam ataupun drum. Dan media yang paling efektif adalah dengan teknologi EM4

Target Panen Padi 10 Ton Tercapai Dengan EM4

Padi OKSuherman (40)  petani asal Kerawang Jawa Barat, tersenyum puas. Panen padi kali ini meningkat dibanding  sebelumnya. Padi jenis Ciherang yang biasanya hanya bisa ia panen sebanyak  5 – 6 ton/hektar, kali ini meningkat terus dan hampir mencapai 10 ton /hektar. Hasil ini diperoleh sejak ia menggunakan EM4 sejak 3 tahun yang lalu. 

Buah Naga Berbuah Manis Berkat EM4

Buah NagaAda perbedaan  buah naga yang dibudidaya menggunakan pupuk organik berteknologi EM4 dengan buah naga berpupuk kimia yakni, buah naga dengan pupuk EM4 rasanya lebih manis dan lebih segar. Hal ini diuji langsung oleh  Kadek Sudiartana (50), petani buah naga dari Desa Kalisada, Seririt Buleleng Bali.

Gerakan Cinta Buah Nusantara

agrinex webSudah saatnya Indonesia membudayakan konsumsi buah lokal seperti dukuh, sawo, manggis, jambu kristal dll. Karena tanpa adanya gerakan cinta buah lokal ini dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia, buah lokal Indonesia tidak akan bisa bersaing dengan buah impor. Demikian kesimpulan seminar buah nasional di Agrinex Expo beberapa waktu lalu di Jakarta.

Lomdes, Bojonggede Tampilkan Produk EM4


IMG-20150306-WA0002Lomba Desa (Lomdes) Sekabupaten Bogor, Desa Bojonggede berkesempatan menampilkan beberapa produk rumahan (produk olahan makanan, kerajinan tangan dll) dan  produk industri diantaranya teknologi EM4 yang berperan dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan dan pengolahan limbah. Tampak aparat pemerintahan begitu serius menggali informasi tentang fungsi EM4 dalam menjaga lingkungan.

Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M. Agr Beri Motivasi kepada Mahasiswa Pertanian

OLesDr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M. Agr atau lebih dikenal dengan nama Pak Oles, memberikan motivasi kepada mahasiswa pertanian yang tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI)  dalam sebuah diskusi bertajuk ’Membentuk Karakter Agroteknopreneur yang Inovatif, Kreatif, dan Efisien untuk Meningkatkan Daya Saing” yang dihelat kampus Hijau Universitas Nasional, Jakarta.

WIDIDANA HERBAL WATER (HERBAL QI)

8943_767976216611273_5203299385099843850_nHerbal Water adalah air herbal dari ekstrak tanaman herbal yang dihasilkan dari proses infusi (pelarutan molekul herbal) dan penyaringan yang stabil sehingga menghasilkan suatu formula herbal water yang mengandung flavonoid yang sangat mudah larut dalam air. Senyawa flavonoid yang dihasilkan sangat mudah diserap ke dalam cairan tubuh dan beredar di dalam sistem cairan tubuh, serta mengikat racun-racun di dalam tubuh, yang selanjutnya dikeluarkan melalui sistem pembuangan.

Pameran Flona Jakarta Tingkatkan Kepedulian Lingkungan

banteng1Bagi pecinta tanaman hias dan tanaman buah kembali dimanjakan, karena Dinas Pertamanan DKI Jakarta kembali menggelar Pameran Flora dan Fauna (Flona), di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat dari 21-Nov – 21 Des 2014. Tampak ratusan stan berukuran 7X10 meter berjejer memajang pot berbagai tanaman hias dan bunga cantik yang patut untuk dimiliki dan banyak pengunjung tampak berburu tanaman hias.

Seruan Kedaulatan Pangan Indonesia Dari UI

UI wPanglima TNI Jenderal Moeldoko, bersama elemen masyarakat seperti musikus Iwan Fals, Walikota Depok Nur mahmudi Ismail, Rektor UI Bambang Wibawarta, Ketua OI SonyTeguh Trilaksano dan lainnya menyerukan kampanye tentang kedaulatan pangan di Universitas Indonesia (UI).
Kampanye melalui seminar bertajuk Gerakan Nasional Ketahanan dan Kedaulatan Pangan  ini digagas UI sebagai upaya menjawab tantangan pangan nasional. Adapun tantangan itu antara lain kecenderungan model pembangunan yang berujung pada konflik agraria karena tingginya kebutuhan lahan.

Pupuk Bokashi Kotaku


Cover BelakangPupuk Bokashi Kotaku  dibuat dari aneka jenis bahan organik  yang difermentasi dengan menggunakan  Teknologi EM (Effective Microorganisme ). Dengan keragaman bahan baku, proses fermentasi dan penerapan teknologi yang handal membuat pupuk berkualitas tinggi. Bokashi Kotaku merupakan merek pupuk yang diproduksi oleh IPSA (Institut Pengembangan Sumberdaya Alam) sejak tahun 1998 dan dipasarkan secara resmi pada tahun 1999. Tempat produksinya yaitu di sekitar kota Denpasar, Bali. 

Kesehatan dan Kebahagiaan ala Johrei

OLes MantabJohrei adalah cara untuk memanfaatkan energy Ilahi yang abadi yaitu energi alam semesta untuk perbaikan spiritual dan kesehatan fisik individu (material) . Ketika diperaktekan secara konsisten dapat menghasilkan manfaat kesehatan fisik yang signifikan.’’Pada intinya Johrei memperbaiki hati agar bersih dari sifat-sifat seperti sombong, dengki dan selalu berpikir positif . Dengan hati dan pikiran yang bersih serta lingkungan yang bersih termasuk mengkonsumsi makanan yang sehat (organik) upaya kesehatan secara spiritual lebih mudah,’’ demikian dikatakan Gede Ngurah Wididana dalam Silaturahmi alumni Johrei di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta.

Dengan EM4 Sayuran Subur Petani Makmur

pekarangan1Keterbatasan lahan pertanian, tak membuat Tatang(55) menyerah, hobi bercocok tanam dilakukan di pekarangan rumah kawasan Cisarua Bogor. Lahan di samping rumah yang luasnya tidak lebih dari 150 meter persegi ditanami berbagai jenis tanaman sayuran. Dengan teknologi EM4, tanaman tumbuh subur, dan tentunya mendatangkan tambahan penghasilan.

Bokashi Therapy Usada Pak Oles

usadaBokashi Therapy adalah Detoksifikasi dengan menggunakan panas 50-70 C dari fermentasi tanaman rempah pengobatan dan yang berkhasiat untuk mengobati penyakit dengan penyembuhan alami. Bokashi Therapy telah berkembang di Jepang, dikenal dengan nama KOZOBURO (Mandi Enzim).  Bokashi Therapy dilakukan dengan menanam tubuh terlentang dengan memakai baju khusus. Bahan Bokashi Therapy terbuat dari rempah-rempah dan mineral yang difermentasikan dengan teknologi EM (Effective Microorganisme) yang menghasilkan senyawa organic seperti : enzim, gula, asam amino, protein, asam laktat, senyawa organic dan panas tersebut berkhasiat untuk pertumbuhan, dengan mengeluarkan toksin dari tubuh (Detoksifikasi) melalui keringat yang keluar. Kejutan panas dalam tubuh merangsang syaraf untuk bekerja dengan baik, peredaran darah menjadi lancer dan badan menjadi sehat.

Melihat Lebih Dekat PAK OLES GREEN SCHOOL

oles3Konsep green school mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2000-an, yang pada saat itu disebut dengan sekolah alam.  Green school diajarkan sebagai mata pelajaran ekstra di luar sekolah dengan mengajak murid ke lapangan, ke daerah pertanian, peternakan, ke lingkungan alam sekitar, sambil bermain agar murid menjadi semakin akrab dengan alam, mengenal alam dan lingkungan sekitar, sehingga di masa depan akan bisa dilahirkan generasi yang mampu mengelola alam sekitarnya dengan bijak, bisa hidup akrab dengan alam, mencintai alam sekitar, serta tidak mengeksploitasi alam hanya untuk kepentingan satu generasinya saja, sehingga kehidupan generasi selanjutnya bisa berlangsung dengan lebih baik, lebih selaras alam, lebih sehat dan juga lebih sejahtera.  Green school di Bali pertama kali diperkenalkan sebagai sekolah dasar swasta yang berlokasi di Desa Sibang, Abian Semal, Badung, yang lebih banyak muridnya berasal dari anak-anak ekspatriat dengan komunikasi bahasa Inggris.

Menikmati Panorama Bali di Warung Kopi Bukit Hexon

masandaBali, sebuah pulau surga bagi para pengunjung wisata yang ingin bersantai sambil menikmati panorama indah. Berlibur sambil bersantai menikmati indahnya Bali bisa menjadi pilihan terbaik untuk melepas kepenatan pikiran. Kawasan Bali utara memiliki banyak objek wisata dan tempat-tempat persinggahan unik serta menarik. Bersantai dan menikmati panorama bali di Warung Kopi Bukit Hexon bisa menjadi pilihan tepat wisatawan untuk singgah setelah berkeliling bali. Warung Kopi Bukit Hexon memiliki keunikan bergaya khas bali.

pembuatan M4

Cara Pembuatan EM4

Monday, August 8, 2011

Share this history on :
Banyak cara untuk membuat Effective Microorganism atau "mikroba efektif" untuk mempercepat proses pembuatan kompos. Pengalaman terdahulu membuat EM4 dengan isi usus binatang telah menimbulkan bau yang kurang sedap sehingga dengan kita memilih jalan pembuatan yang sifatnya vegetarian, dari bahan-bahan tanaman yang mudah dan cepat busuk tentu bau yang di hasilkan tidak semenyengat seperti pada usus binatang.
Adapun cara pembuatan pupuk organik EM4 ini sebagai berikut:
 Bahan-bahan :
1. Sampah sayur, terutama kacang-kacangan
2. Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga, dsb.)
3. Bekatul, secukupnya
4. Gula merah, sedikit saja
5. Air beras, secukupnya
 Cara membuat:
1. Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam sebuah ember atau penampung yang lain.
2. Tutup! Sambil kadang-kadang diaduk, biarkan selama satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi EM1. EM singkatan dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas" yang akan mempercepat proses pengomposan. Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan mikroorganisme yang terbentuk setelah mengalami dekomposisi selama satu minggu.
3. Cairan EM1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM2.
4. Cairan EM2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi selama satu minggu sehingga menjadi EM3.
5. Diamkan lagi selama satu minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM4.
Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus yaitu bahan organic basah atau bahan organic yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buah dan sisa sayuran (wortel, labu, sawi,selada, kulit jeruk, pisang, durian, kol). Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organic (C/N ratio) maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Sebelum membuat pupuk cair EM organic yang berbahan baku sampah organic, perlu dibuatkan dahulu pembuatan molase dan pembiakan bakteri EM.
1. Pembuatan Molase
Molase, yaitu: sari tetes tebu (biang gula). Atau pembuatan Molase bisa juga dengan melarutkan gula merah/putih ke dalam air bersih (tanpa kaporit) dengan perbandingan 1:1.
2. Pembiakan Bakteri EM
Cairan bakteri EM dapat dikembangbiakkan sendiri dengan cara:
Bahan:
• Cairan EM ………………………….. 1 liter
• Bekatul ……………………………… 3 kg
• Molase (dalam keadaan cai)...………. ¼ liter
• Terasi ……………………………….. ¼ kg
• Air Bersih (tanpa kaporit/tawas) ……. 5 liter
Peralatan:
• Ember
• Pengaduk kayu
• Panci pemasak air
• Saringan (kain/kawat kasa)
• Botol
Cara pembuatan:
1) Panaskan 5 lt air air sampai mendidih
2) Masukkan bekatul, molase dan terasi, aduk hingga rata
3) Dinginkan adonan tsb hingga suhu kamar
4) Setelah dingin masukkan cairan EM, aduk hingga rata.
5) Tutup rapat selama 2 hari, jangan dibuka-buka.
6) Pada hari ke-3 dan selanjutnya, penutup jangan terlalu rapat, Aduk-aduk setia harinya selama ± 10 menit
7) Setelah 1 minggu, bakteri sudah dapat diambil dan disaring, masukkan ke dalam botol
8) Simpan botol di ruang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Cairan EM siap digunakan untuk membuat pupuk organik
9) Agar bakteri mendapat kebutuhan oksigen, tutup botol jangan terlalu rapat atau biarkan terbuka.
3. Pembuatan Pupuk EM Organik
Prose pembuatan pupuk cair organic berlangsung secara anaerob atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari.
Bahan:
• Sampah organic basah, Rajang dan padatkan ……… ½ karung uk.25 kg
• Larutan media:
1. Cairan molase ……………………………………… 500 ml
2. Air bekas cucian beras (cucian pertama ……………. 1 liter
3. Air kelapa yang sudah tua ………………………….. 1 liter
4. Air bersih …………………………………………… 7 liter
Peralatan:
• Ember tertutup uk. 20 lt
• Karung serat sintetis
• Tali
Cara pembuatan:
1) Masukkan sampah organic ke dalam karung dan tekan sampai padat, lalu ikat.
2) Masukkan larutan media ke dalam ember. Masukkan karung (1) ke dalam ember hingga terendam seluruhnya.
3) Berikan beban diatas karung tersebut agar tidak mengapung. Tutup rapat hingga udara tidak dapat masuk.
4) Simpan selama 7-10 hari di tempat teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.
5) Setelah proses fermentasi selesai, angkat karung (1) dan pisahkan dari larutan media. Pupul cair organic sudah dapat digunakan:
• Untuk pemupukkan daun dengan penyemprotan 100:1 (500 ml air : 5 ml pupuk cair organic).
• Untuk pemupukkan akar dengan menyiramnya 500:1 (5 lt air : 10 ml pupuk cair organic).
Untuk mengurangi bau khas pupuk cair organic yang menyengat pupuk EM dapat di campur dengan persan air jeruk citrun atau daun pandan.
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

tanaman dalam pot cepat berbuah

CARA AGAR TANAMAN DALaM POT CEPAT BERBUAH







Lebatnya daun tanaman buah dalam pot  di halaman rumah kita tidak dapat di nikmati dengan utuh bila tidak kunjung berbuah. Pasti perihal ini berbalik jadi kekecewaan. Oleh sebab itu, hobiis atau pemiliknya harus tahu segi pemeliharaannya. Tanaman buah dalam pot mesti mendapatkan perhatian spesial supaya bisa tumbuh dengan maksimal serta membuahkan buah dengan cepat. kadang-kadang, ada kesalahpahaman saat memperlakukan tanaman buah tersebut hingga tidak kunjung berbuah. 

Di antaranya adalah terlampau rajin memupuk tanaman dengan dosis yang tinggi, dikarenakan mengira tanaman dapat tumbuh subur serta membuahkan buah yang banyak. Nyatanya akhirnya cuma tanaman yang menjulang tinggi dengan cabang yang banyak serta daun yang rimbun, tanpa membuahkan buah. Jangankan buah, bunga lalu tidak kunjung tampak nampak pada tanaman yang paling disayanginya. Sama halnya bila tanaman diberikan pupuk kimia yang berlebih tanpa disertai dengan pupuk organik, tanah dapat jadi keras. mengakibatkan tanaman sulit mendapatkan hara untuk pertumbuhannya. 

Pemicu yang lain factor genetik serta umur tanaman. Tiap-tiap tanaman mempunyai waktu yang berlainan agar bisa berbuah. Dengan umum, menurut kemampuannya membuahkan buah. Tanaman buah yang datang dari bibit vegetatif bisa dikelompokkan jadi tiga type. Grup tersebut yaitu tabulampot gampang, tengah, serta sulit berbuah. Tanaman yang sulit berbuah bukan hanya bermakna tidak bisa berbuah, namun memerlukan waktu yang lama. 

Tanaman buah dalam pot yang gampang berbuah bisa mulai berbuah waktu tanaman berusia 6—18 bln., diantaranya kedondong, tin, putsa, buah naga, jambu biji, jeruk nipis, serta belimbing. namun tanaman layaknya srikaya, nangka mini, mangga, lengkeng, elima, melon, jambu air, sawo, serta anggur tergolong tengah serta bisa mulai berbuah waktu berusia . 5—3 tahun. sesaat itu, tabulampot sulit berbuah dapat berbuah sesudah berusia 3 tahun atau lebih. 

Berikut beberapa langkah yang perlu dikerjakan supaya tanaman buah dalam pot anda cepat berbuah : 



Suplemen tanaman. 

Supaya tabulampot bisa tumbuh subur serta berbuah ranum. tambulampot, butuh diberi suplemen tanaman. suplemen ini bisa merangsang tumbuh supaya lebih cepat berbuah. suplemen ini bisa berbentuk pupuk organik. pemberian pupuk organik ini amat disarankan. Pupuk organik tidak saja aman untuk lingkungan namun juga aman untuk kesehatan tubuh dikarenakan tidak mengeluarkan residu. pupuk organik ini dapat berbentuk kompos organik. dapat juga dibikin tanah gemuk atau atau tanah subur dengan terlebih dulu digabung sekam serta pupuk kandang yang telah difermentasi hingga gampang diserap akar. disamping itu, suplemen perkembangan dalam bentuk cair juga butuh diberikan. umumnya, suplemen disemprotkan minimal 2 minggu sekali. 

Stres air 

Penyirapan dengan air atau artinya stres air tidak diperkenankan sembarangan. penyiraman memanglah butuh untuk type buah spesifik contohnya mangga. tehniknya terhitung cukup spesifik. tanaman yang baru saja ditanam tidak harus tiap-tiap hari disiram. idealnya, sesudah sekian hari berlangsung adaptasi baru tanaman disiram dengan normal. gunanya untuk lebih mempercepat sistem perangsangan tanaman supaya mengeluarkan bunga. namun sebagian tanaman yang ditanam di tempat dingin, stres air dikerjakan optimal 3 hari, namun di tempat panas optimal minggu. bila tanaman berlebihan air, bukan hanya buah yang diinginkan dapat tumbuh tetapi cuma daun nya saja lebat. tak hanya stres air, penyiraman teratur juga butuh dikerjakan 2 kali dalam 1 hari serta baiknya saat pagi serta sore hari. bila pagi hari, janganlah menyiram di bagian daun dikarenakan dapat mengakibatkan daun itu layu akibat sistem fotosintesis terganggu. 

Pengeratan batang. 

Tanaman buah dalam pot juga butuh batangnya dikerat. tehniknya batang dikerat atau seolah-olah dilukai. gunanya untuk menghalangi makanan yang telah ada di batang turun lagi melewati susunan kambium. Tehnik pengeratan ini dapat merangsang percepatan buah. pengeratan ini dikerjakan dalam periode ( musim panen ). Pengeratan yang terus-terusan dapat mengakibatkan batang dimasuki air serta berujung berlangsung busuk batang serta busuk akar. pengeratan pada tanaman mangga juga mesti memperoleh penanganan spesial. janganlah mengerat batang terlebih pada musim hujan. pada musim hujan usaha pengeratan ini tidak direkomendasika. pemaksaan pengeratan bisa bikin fatal, salah salah dapat mengakibatkan berlangsung busuk batang. 

Sinar matahari. 

Yang butuh mesti disadari memanglah seluruh tanaman amat membutuhkan matahari, saat mempercepat sistem photo sintesisnya. tetapi butuh diingat, tidak seluruh tanaman senang dengan cahaya matahari yang terlampau banyak. sebagian tanaman yang membutuhkan banyak cahaya matahari diantaranya sirsak, kelengkeng, mangga, serta ceri. namun tanaman yang memerlukan cahaya matahari kelompok tengah yaitu belimbing serta manggis. 

Pemangkasan 

Pemangkasan juga amat butuh. prioritas pemangkasan lebih disarankan pada daun daun tua. dengan pemangkasan yang terprogram dengan baik, maka tabulampot dapat tampak lebih cantik, menarik serta kokoh. apabila pingin tabulampot berkwalitas, pemangkasan dapat dikerjakan sejak mulai bibit. bila pemangkasan teratur dikerjakan, maka tabulampot bisa dibentuk sesuai dengan selera serta juga hasrat sang pemilik. 

Penanganan hama. 

Penanganan hama juga penting. contohnya tanaman mangga, pada waktu musim hujan umumnya sisi batang serta daun rawan diserang hama layaknya kutu daun, kanker daun ( bercak putih pada daun ), kanker batang atau busuk batang. pengendalian hama penyakti ini dapat dikerjakan dengan kimia dengan insektisida serta dapat dengan alami dengan biopestisida contohnya menggunakan daun mindi, daun intaran maupun biji sirsak. ditambakan, daun tersebut ditumbuk halus serta digabung dengan bawang lantas direndam dalam air lantas disaring. akhirnya digunakan meyemprot di bagian yang diserang hama. disamping itu type bahan pot yang tidak sama juga punya pengaruh pada timbulnya hama dikarenakan jamant kaitannya dengan pengendalian air. 

Kebersihan kebun. 


Kebersihan tambulampot amat penting di perhatikan. sebagian penyakit suka suhu hawa yang lembab. sebab itu upayakan penempatan tambulampotnya ikuti tata letak sebelah timur, utara supaya tambulampot lebih optimal memperoleh cahaya matahari. dengan pemeliharan serta perawatan yang pas tabulampot dapat berbuah dengan cepat serta berikan hasil yang optimal.

pupuk cair orbanik


Salam pertanian.
Pemerintah telah sadar bahwa efek samping penggunaan pupuk kimia telah membuat tanah kita rusak. Maka dibuatlah program GO ORGANIK 2010. Salah satu cara perbaikanbiologi tanah adalah dengan aplikasi PGPRdan MOL (micro organisme lokal), cara membuatnya?

BAHAN:
  • 200 gram gula pasir
  • 100 gram trasi
  • 200 gram tongkol/ bandeng
  • 2 kg dedak/ bekatul
  • 2 kg kohe (kotoran hewan, yg terbaik pake rumen
  • 2 liter air cucian beras
  • Air bersih 20 liter
ALAT:
  • Kompor
  • Panci
  • Torong
  • Jerigen 20 liter
CARA PEMBUATAN:
  • Rebus semua bahan kecuali kohe dan air bersih
  • Setelah dingin masukkan semua bahan kedalam jerigen
  • Tutup rapat
  • Setiap hari dibuka sebentar dan dikocok-kocok
  • Setelah 15 hari MOL siap digunakan
CARA APLIKASI:
  • Sebelum digunakan, MOL disaring dulu.
  • Gunakan untuk menyemprot tanah dan tanaman dengan konsentrasi 1 liter/tangki.
  • Penyemprotan dilakukan setiap 15 hari sekali mulai sebelum tanam.
Dengan aplikasi MOL yang rutin, isya alloh akan membantu kita dalam usahaperbaikan biologi tanah. Semoga tulisan ini bisa memberi sedikit informasi terhadap petani dan penyuluh.
-by maspary- 
Terimakasih telah berkunjung ke Gerbangpertanian.com, jika ingin melengkapi artikel ini silahkan tulis di kolom komentar. Jika anda menyukai artikel ini bagikan ke rekan-rekan anda dengan mengklik tombol suka dibawah ini..


4 COMMENTS:

iedha said...
Saya membuat MOL sendiri dirumah,cara membuatnya saya dapatkan dari tabloit,setelah saya ikuti petunjuk pembuatannya dan Mol pun jadi kemudian saya siramkan ke tanaman rosella saya dipekarangan dengan perbandingan 1 bagian mol ditambah 10 bagian air,dan hasilnya tanaman rosella saya berbuah sangat lebat,yang sebelumnya buahnya dapat dihitung dengan jari sekarang sudah tak terhitung lagi..sekarang saya semangat untuk menanam berbagai macam sayuran dipekarangan rumah saya...MOL is the best,aman,cara membuatnya mudah,bahan2 mudah didapat,dan hasilnya pun tanaman yang kita tanam sehat tanpa bahan pestisida...sekarang saya lagi membuat kompos dengan menggunakan mol...