Kamis, 17 Maret 2016

ikan nila

Budidaya Ikan Nila Dengan Baik Dan Benar


Kabartani.com-Ikan Nila adalah jenis  ikan yang hidup di air tawar, ikan nila ini pada awalnya berasal dari Afrika, di Indonesia terdapat beberapa ikan nila salah satunya ikan nilai hitam keabu-abuan dan ikan nila merah.
Pada umumnya ikan nila ini memiliki kulit yang bersisik adapun Ciri – ciri dari ikan nila sendiri dibedakan menjadi 2 yaitu ikan nilai jantan dan ikan nila betina.
  • Untuk ikan nila jantan memiliki beberapa ciri – ciri diantaranya sebagai berikut :
  1. Sirip dada berwarna kecoklatan
  2. Dagu berwarna merah dan kehitaman
  3. Alat kelamin berbentuk runcing berupa tonjolan yang berada di dekat lubang anus
  4. Memiliki perut pipih dengan warna kehitaman apabila dipijat maka akan mengeluarkan sperma yang berwarna putih susu
  • Untuk Ikan nila betina memiliki beberapa ciri – ciri diantaranya sebagai berikut :
  1. Sirip dada berwarna kehitaman
  2. Dahunya berwarna putih
  3. Untuk alat kelaminnya berbentuk bulat sabit
  4. Memiliki perut yang berwarna putih dan berkembang dan apabila perut ikan tersebut ditekan maka akan mengeluarkan telur
Ikan nila banyak dibudidaya dikolam – kolam ikan, dan alangkah baiknya kolam tempat ikan nila airnya yang mengalir atau bersirkulasi
Karena ikan nilay ang hidup pada air yang bersirkulasi dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan nila tersebut.
Biasanya ikan nila berkembang biak dengan cara bertelur sedangkan pembuahan sel telur dan sel sperma terjadi diluar tubuh induknya.
Demikianlah Sedikit Gambaran tentang budidaya ikan Nila, Semoga dapat menambah wawasan dan manfaatnya

bididaya nangka

Panduan Budidaya Tanaman Nangka di Kebun Sendiri

Panduan Budidaya Tanaman Nangka di Kebun Sendiri – Buah nangka merupakan salah satu buah yang mengeluarkan aroma nikmat, pastinya tak kalah dengan buah durian. Kebanyakan diantara masyarakat yang menyukai buah ini adalah karena kurang menyukai bau menyengat yang diberikan oleh buah durian sehingga nangka dijadikan sebagai pilihan mereka.
1
Selain bisa dimakan secara langsung nyatanya ada cukup banyak olahan yang bisa dibuat dari buah yang satu ini baik itu aneka kue maupun jajanan yang lainnya. meskipun cukup banyak yang memiliki pohonnya, namun untuk bisa menghasilkan buah hanya pada musim-musim tertentu saja, dengan harga di pasaran yang juga cukup mahal.
Buah nangka sendiri merupakan buah asli dari negara dengan iklim tropis, Indonesia salah satunya dimana anda bisa menemukan tanaman ini di semua daerah. Nangka dibedakan atas beberapa jenis, diantaranya adalah nangka bubur, salah dan juga cempedak, memiliki tingkat kemanisan dan juga ketebalan daging buah yang berbeda. Semua bagian dari buah ini bisa dimanfaatkan baik itu biji maupun daunnya, bagi anda yang tertarik untuk melakukan budidaya berikut ini ada beberapa kiat yang bisa dilakukan, yaitu:
  1. Pembibitan, tahapan yang satu ini bisa anda peroleh dengan mencangkok atau dengan menyemai sendiri, proses penyemaian cukup mudah namun akan memakan waktu yang lebih lama, berbeda dengan pencangkokan yang bisa dengan mudah menghasilkan buah yang memiliki kualitas sama dengan induknya, baik itu dari segi rasa maupun usia.
  2. Proses penanaman, setelah dirasa mendapatkan bibit yang tepat maka proses selanjutnya yang bisa anda lakukan adalah dengan menanam, penanaman ini bisa dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari kondisi tanah dan juga irigasi agar tanaman ini juga mendapatkan nutrisi yang tepat. Jika anda ingin membudidayakan dalam jumlah yang besar maka usahakan untuk memiliki lahan yang luas karena pohon nangka akan tumbuh besar dan membutuhkan area yang cukup antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.
  3. Perawatan, proses perawatan pohon nangka tak jauh berbeda dengan mangga maupun yang lainnya, anda hanya perlu mengatur air yang dibutuhkan, pada saat musim hujan mungkin tak perlu melakukan penyiraman, namun untuk musim kemarau intensitas air yang diperlukan tergolong besar.
  4. Perawatan dari hama dan penyakit, umumnya pohon nangka mudah sekali terjangkiti gulma dan juga ulat bulu, sehingga proses pengobatan juga harus anda lakukan secara berkala.
  5. Panen, membutuhkan waktu yang cukup lama dan bertahun-tahun hingga nantinya nangka akan berbuah dan panen, ditandai dengan wangi yang sudah cukup menyengat maka anda sudah bisa memanennya.
Cukup mudah namun diperlukan kesabaran ekstra, mengingat buah nangka memiliki jangka waktu yang panjang untuk tumbuh hingga akhirnya akan menghasilkan buah.
Baca Artikel Lainnya :

peratan nagka


Rajin potong tunas baru agar panen melimpah (2)

Kelebihan nangka mini dibanding pohon nangka biasa adalah area tanamnya tak harus luas. Wajar, ukurannya memang mini. Bahkan, selain di tanah, tanaman ini bisa ditanam di dalam pot berukuran besar.

Pemilik Tani Barokah di Majalengka, Jawa Barat, Surachman bilang, jika ingin tanaman hidup lebih lama, sebaiknya sediakan lahan berukuran 2 meter x 2 meter untuk menanam satu pohon.

Menurutnya, yang terpenting dari budidaya nangka mini adalah menjaga supaya tanah tetap lembab. "Kalau terlalu kering, tanaman bisa stres dan daunnya banyak rontok," jelas Surachman.

Nangka mini akan tumbuh subur di lokasi dengan curah hujan tinggi. Namun, jika tidak, bisa pula dengan rutin menyiramnya sekali sehari.

Kata Surachman, pada masa awal, bibit sebaiknya diberi pupuk NPK atau pupuk kandang. Pada masa-masa awal, pemupukan cukup sebulan sekali. Setelah tanaman mulai berbuah, pemupukan bisa dilakukan dua kali dalam setahun. Maksimal 1.000 gram pupuk per tahun untuk satu pohon.

Pembudidaya nangka mini di Kediri, Susilo Suhasto bilang, pemupukan bisa dilakukan sekali dalam sebulan dengan NPK. "Cukup 500 gram untuk setengah tahun," jelas pemilik CV Karya Suhasto Mandiri ini.

Nah, pada usia 1-2 tahun, nangka mini sudah mulai berbuah. Namun, buahnya belum bisa dinikmati karena masih terlalu kecil. Barulah, pada usia tiga tahun, buah yang dihasilkan sudah sempurna untuk dikonsumsi. Sekali panen, satu pohon bisa menghasilkan 20 - 30 buah nangka. Setelah panen pertama, panen berikutnya bisa rutin sekali setahun.

Kedua pembudidaya ini bilang, supaya tanaman tumbuh bagus dan bisa rutin dipanen, harus dirawat dengan cara memotong tunas-tunas baru yang tumbuh, di luar tunas pokok. "Tunas ini dibuang saja supaya asupan nutrisi ke batang inti tidak terganggu, karena tunas baru itu tidak produktif," papar Surachman.

Selain itu, batang yang tingginya sudah melebihi 3 meter (m), perlu dipotong. Jika tak dipotong, nangka mini bisa mencapai 6-8 m, sehingga butuh asupan nutrisi lebih banyak lagi.

Selain dari biji, bibit nangka mini bisa dihasilkan dengan cara okulasi. Susilo membiakkannya dengan teknik okulasi. Walaupun okulasi nangka mini cukup sulit karena karakter batangnya kecil, namun cara ini cukup efektif.
Â
Menurutnya, kedua teknik pengembangbiakan itu sama-sama membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan hingga menghasilkan benih berukuran 10-15 cm. Namun, bijih rentan terkontaminasi, sehingga tingkat kegagalannya 40%-50%. "Sementara dengan okulasi, kalau batang bawahnya sudah muncul, sudah pasti jadi, keberhasilan hampir 100%," ucapnya. (Selesai)

mangga

Mangga Harum Manis Ini Cepat Berbuah dan Lebat- Ini Caranya


Cara menanam mangga agar cepat berbuah- Buah mangga (mangifera indica) merupakan salah satu buah yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Dengan rasanya yang manis dan pohonnya yang sangat mudah tumbuh walau tanpa perawatan yang intens, pohon mangga banyak sekali ditanam oleh masyarakat Indonesia, baik untuk pemenuhan buah keluarga atau untuk perkebunan dengan tujuan komersil.


Buah yang berasal dari Bombay-India ini selain rasanya yang manis, ternyata buah mangga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Beberapa sumber menyatakan bahwa kandungan vitamin yang terdapat pada buah mangga dapat dijadikan sebagai pencegahan kanker, menurunkan kadar kolesterol, melancarkan pencernaan, mengobati flu, dan masih banyak lagi manfaat buah mangga terhadap kesehatan. Sedangkan bagi kecantikan buah mangga bermanfaat untuk mencegah penuaan dini, bisa digunakan sebagai masker, mencerahkan wajah, dan lain-lain.

Buah mangga memiliki banyak jenis diantaranya mangga harum manis, mangga madu, mangga manalagi, mangga apel, mangga golek, mangga indramayu, mangga kueni, dan masih banyak lagi jenisnya.

Pada prinsipnya cara menanam semua jenis mangga di atas adalah sama, namun kali ini akan dibahas mengenai cara menanam mangga harum manis. Mangga ini memiliki buah yang manis, daging mangganya tebal dan biji agak kecil. Sehingga sangat cocok untuk dibudidayakan.

Budidaya mangga harum manis dapat dilakukan dengan biji maupun dengan okulasi/cangkok. Namun jika ingin menghasilkan tanaman mangga yang cepat berbuah maka harus menggunakan sistem cangkok.

Menyiapkan Bibit Mangga

Bibit mangga hasil cangkokan dapat diperoleh dari penjual tanaman buah dan taman, biasanya akan ada varietas mangga harum manis yang sudah jadi. sehingga tidak perlu repot-repot untuk melakukan pencangkokan sendiri. Untuk memilih bibit di penjual bibit, sebaiknya tanyakan secara detail tentang jenis mangga yang akan dibeli, dan pilihlah tanaman yang belum banyak memiliki cabang namun terlihat subur dan tegak batangnya. Keuntungan dari membeli bibit adalah kita tidak perlu repot-repot melakukan pencangkokan, dan bibit yang dibeli bisa langsung ditanam. Sementara jika cangkokan sendiri waktu yang diperlukan akan agak lama.

Keuntungan jika ingin melakukan pencangkokan sendiri adalah kita dapat mengetahui secara pasti kualitas dari pohon yang akan dijadikan bibit, pilihlah pohon mangga yang memiliki buah bagus, tidak terserang hama pada buahnya, dan kualitas cabangnya juga harus yang terlihat subur. Lakukan pencangkokan secara benar, agar menghasilkan bibit yang unggul dan akarnya banyak.

Setelah cangkokan telah memiliki akar, maka dapat dilakukan pemotongan di bagian bawah cangkokan (2-5 cm dari cangkokan). Setelah itu pindahkan ke polybag yang berisi tanah dan pupuk kandang terlebih dahulu. Biarkan sampai 1 bulan agar bibit cangkokan benar-benar tumbuh.

Menyiapkan Lubang

Buatlah lubang dengan ukuran 40 cm x 40cm dengan kedalaman 50 cm. Taburkan pupuk kandang atau kompos setinggi 1/3 bagian. Biarkan lubang untuk beberapa hari (5-7 hari) agar kondisinya stabil akibat penggalian. Saat membuat lubang yang perlu dipertimbangkan adalah area tanam ini tidak tertutupi oleh tanaman lainnya, karena pertumbuhan pohon mangga akan lambat atau bahkan sulit tumbuh jika tidak mendapat sinar matahari yang cukup.

Penanaman Pohon Mangga

Setelah lubang dibiarkan selama 5 hari, bibit mangga sudah siap untuk ditanam. Buka polybag dari bibit secara keseluruhan dengan cara merobek, lakukan secara perlahan agar tanah yang ada di bibit tidak buyar.

Setelah dibuka, masukkan bibit ke dalam lubang, usahakan ditengah lubang. Kemudian tutup lubang dengan sisa tanah galian dengan terlebih dahulu dicampur dengan pupuk kandang atau kompos. Lakukan pemadatan seperlunya, jangan terlalu kencang. Lakukan penyiraman pada pagi dan sore hari sampai bibit benar-benar tumbuh, jika musim hujan penyiraman dapat dihentikan.

Perawatan tanaman mangga

Lakukan perawatan agar tanaman mangga harum manis ini dapat tumbuh dengan maksimal, bersihkan rumput atau gulma yang ada disekitar pohon mangga. Pemupukan sebaiknya diteruskan saat usia tanaman sudah 2 bulan dari penanaman, berikan pupuk kandang kembali (jika memungkinkan hindari penggunaan pupuk kimia).

Pemanenan

Tanaman mangga hasil cangkokan biasanya akan berbuah lebih cepat mengikuti induk dari pohon yang dijadikan bibit dan dipengaruhi oleh iklim atau cuaca di daerah tersebut. Biasanya mangga hasil cangkokan yang ditanam akan membuahkan hasil pada usia 1 tahun -1,5 tahun dari penanaman. Namun ada juga yang lebih cepat tergantung pertumbuhan tanaman dan kualitas bibit.

Itulah beberapa tips cara menanam mangga harum manis agar cepat berbuah, lakukan perawatan yang baik agar tanaman mangga dapat tumbuh maksimal sehingga buahnya cepat dan menghadilkan panen yang banyak.

jengkol

Perhatikan Hal ini Jika Akan Menanam Jengkol


Cara Menanam Pohon Jengkol Yang Benar - Pohon Jengkol atau Jering merupakan tanaman yang menghasilkan buah yang memiliki bau khas, tanaman ini merupakan tanaman jenis polong-polongan dengan bentuk biji yang pipih. Buah jengkol banyak dimanfaatkan sebagai bahan masakan seperti semur atau sambal goreng, dan juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kerupuk. Buah jengkol juga dpercaya dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah diabetes.


Untuk membudidayakan tanaman jengkol dapat dilakukan dengan langkah yang hampir sama dengan cara menanam pohon petai, berikut beberapa langkah cara menanam jengko yang benar.

Menyiapkan Bibit Jengkol

Untuk menanam jengkol dapat dilakukan dengan menggunakan biji (generatif) dan juga dapat dilakukan dengan okulasi (vegetatif). Jika anda menginginkan  pohon jengkol yang cepat berbuah, maka pembibitan sebaiknya dilakukan dengan cara okulasi.

Untuk membuat bibit petai dengan cara okulasi, dapat dilakukan dengan cara yang sama sepertimenanam pohon buah srikaya dan cara menanam pohon nangka. Okulasi dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
  1. Menyiapkan batang bawah dari hasil semaian biji, atau dari biji jengkol yang tumbuh liar.
  2. Masukkan bibit semaian biji jengkol ke dalam polybag besar.
  3. Carilah tunas dari salah satu pohon jengkol yang sudah berbuah.
  4. Sayat kulit batang pohon jengkol hasil semaian dengan ukuran tertentu.
  5. Sayat juga kulit tunas dari pohon yang sudah berbuah dengan ukuran sama.
  6. Tempelkan sayatan tunas dari pohon yang sudah berbuah ke pohon jengkol hasil semaian yang digunakan sebagai pohon bawah.
  7. Ikatlah dengan menggunakan tali agar kedua sayatan dapat menyatu.

Selain dengan metode okulasi seperti gambar di atas, cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan cara sambung pucuk. Namun, jika anda tidak ingin repot maka bibit pohon jengkol dapat diperoleh di penjual bibit tanaman di sekitar tempat tinggal anda.

 Membuat Lubang Tanam

Untuk menanam pohon jengkol atau jering, maka perlu dibuatkan lubang tanam terlebih dahulu sembari menunggu bibit siap ditanam. Buatlah lubang tanam dengan ukuran 40cm x 40cm dengan kedalaman 40cm. Isi lubang tanam dengan menggunakan pupuk kandang sampai 2/3 bagian terisi. Biarkan lubang tanam selama 1 bulan agar pupuk kandang benar-benar meresap dan menambah unsur hara dalam tanah. Jika anda ingin menanam jengkol dalam jumlah yang banyak, maka buatlah lubang dengan ukuran yang sama pada jarak 5-6 meter dari lubang sebelumnya.

Menanam Bibit Jengkol 

Setelah bibit jengkol atau jering sudah menghasilkan tunas dan sudah mulai tumbuh dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan bibit ke lahan tanam permanen yang telah disiapkan. Buka polybag semaian dengan cara merobek secara perlahan, kemudian masukkan bibit ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan.

Tutup kembali lubang dengan menggunakan sisa tanah, kemudian padatkan. Lakukan hal yang sama sampai semua lubang tertanami. Lakukan penyiraman sesaat setelah penanaman selesai dilakukan, namun jika musim penghujan anda tidak perlu melakukan penyiraman. Oleh karena itu, sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan.

Merawat Pohon Jengkol

Pohon jengkol atau jering merupakan tanaman yang tidak memerlukan perawatan khusus, perawatan yang harus anda lakukan hanyalah memastikan rumput atau gulma tidak tumbuh dan menutupi tanaman sehingga menghambat pertumbuhan. Jika anda ingin melakukan pemupukan ulang, maka lakukan pada umur tanaman sekitar 6 bulan setelah penanaman.

Itulah beberapa langkah cara menanam jengkol atau jering dengan biji dan okulasi sehingga menghasilkan pohon jengkol atau jering yang cepat berbuah. Tanaman jengkol atau jering hasil okulasi akan berbuah pada umur sekitar 5 tahun dari penanaman, namun jika anda beruntung maka pohon jengkol atau jering hasil okulasi akan berbuah pada umur 4 tahun.