Kamis, 17 Maret 2016

peratan nagka


Rajin potong tunas baru agar panen melimpah (2)

Kelebihan nangka mini dibanding pohon nangka biasa adalah area tanamnya tak harus luas. Wajar, ukurannya memang mini. Bahkan, selain di tanah, tanaman ini bisa ditanam di dalam pot berukuran besar.

Pemilik Tani Barokah di Majalengka, Jawa Barat, Surachman bilang, jika ingin tanaman hidup lebih lama, sebaiknya sediakan lahan berukuran 2 meter x 2 meter untuk menanam satu pohon.

Menurutnya, yang terpenting dari budidaya nangka mini adalah menjaga supaya tanah tetap lembab. "Kalau terlalu kering, tanaman bisa stres dan daunnya banyak rontok," jelas Surachman.

Nangka mini akan tumbuh subur di lokasi dengan curah hujan tinggi. Namun, jika tidak, bisa pula dengan rutin menyiramnya sekali sehari.

Kata Surachman, pada masa awal, bibit sebaiknya diberi pupuk NPK atau pupuk kandang. Pada masa-masa awal, pemupukan cukup sebulan sekali. Setelah tanaman mulai berbuah, pemupukan bisa dilakukan dua kali dalam setahun. Maksimal 1.000 gram pupuk per tahun untuk satu pohon.

Pembudidaya nangka mini di Kediri, Susilo Suhasto bilang, pemupukan bisa dilakukan sekali dalam sebulan dengan NPK. "Cukup 500 gram untuk setengah tahun," jelas pemilik CV Karya Suhasto Mandiri ini.

Nah, pada usia 1-2 tahun, nangka mini sudah mulai berbuah. Namun, buahnya belum bisa dinikmati karena masih terlalu kecil. Barulah, pada usia tiga tahun, buah yang dihasilkan sudah sempurna untuk dikonsumsi. Sekali panen, satu pohon bisa menghasilkan 20 - 30 buah nangka. Setelah panen pertama, panen berikutnya bisa rutin sekali setahun.

Kedua pembudidaya ini bilang, supaya tanaman tumbuh bagus dan bisa rutin dipanen, harus dirawat dengan cara memotong tunas-tunas baru yang tumbuh, di luar tunas pokok. "Tunas ini dibuang saja supaya asupan nutrisi ke batang inti tidak terganggu, karena tunas baru itu tidak produktif," papar Surachman.

Selain itu, batang yang tingginya sudah melebihi 3 meter (m), perlu dipotong. Jika tak dipotong, nangka mini bisa mencapai 6-8 m, sehingga butuh asupan nutrisi lebih banyak lagi.

Selain dari biji, bibit nangka mini bisa dihasilkan dengan cara okulasi. Susilo membiakkannya dengan teknik okulasi. Walaupun okulasi nangka mini cukup sulit karena karakter batangnya kecil, namun cara ini cukup efektif.
Â
Menurutnya, kedua teknik pengembangbiakan itu sama-sama membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan hingga menghasilkan benih berukuran 10-15 cm. Namun, bijih rentan terkontaminasi, sehingga tingkat kegagalannya 40%-50%. "Sementara dengan okulasi, kalau batang bawahnya sudah muncul, sudah pasti jadi, keberhasilan hampir 100%," ucapnya. (Selesai)

Tidak ada komentar: