Selasa, 29 September 2015

membuat EM-4

MEMBUAT EM4 SENDIRI
Oleh Henry Winoto di API (Asosiasi Pepaya Indonesia) DKI & BANTEN (Berkas) · Sunting Dokumen
MEMBUAT EM4 SENDIRI
Sebagai starter mikroorganisme pada proses dekomposer EM4 menjadi begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita harus membeli EM4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal ada berbagai cara untuk membuat EM4 sendiri dengan harga bahan baku yang sangat murah. Salah satu caranya adalah sebagai berikut:
CARA 1
Bahan - bahan :
Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
Kacang panjang segar 0,25 kg
Kangkung air segar 0,25 kg
Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
Gula pasir 1 kg
Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter
Cara Pembuatan :
Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.
Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.
Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam ember tadi dan aduk hingga rata.
Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
CARA 2
Bahan-bahan :
Susu sapi atau susu kambing murni.
Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam usus.
Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih.
Alat-alat yang diperlukan :
Panci,
kompor
Blender/parutan untuk menghaluskan nanas.
Cara Pembuatannya :
Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati. Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan.kemudian ditambahkan susu, isi usus ayam atau kambing.Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung.Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket. Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri.
CARA 3
Bahan-bahan :
Sampah sayur, terutama kacang-kacangan
Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga, dsb.)
Bekatul, secukupnya
Gula merah, sedikit saja
Air beras, secukupnya
Cara Pembuatan :
Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam sebuah ember atau penampung yang lain. Tutup. Sambil kadang-kadang diaduk, biarkan selama satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi EM1. EM singkatan dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas" yang akan mempercepat proses pengomposan. Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan mikroorganisme yang terbentuk setelah mengalami dekomposisi selama satu minggu.
Cairan EM1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM2.
Cairan EM2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi selama satu minggu sehingga menjadi EM3.
Diamkan lagi selama satu minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM4.
CARA 4
Bahan-bahan :
Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
Kacang panjang segar 0,25 kg
Kangkung air segar 0,25 kg
Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
Gula pasir 1 kg
Air tuak dari nira 0,5 liter
Cara Pembuatan :
Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.
Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.
Campurkan gula pasir dan tuak dalam ember tadi dan aduk hingga rata.
Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
CARA 5
Bahan – bahan :
Air cician beras ( leri ) = 5 liter
Air kelapa = 5 liter
Cincangan halus sampah sayur = 3 kg
Kulit Jeruk = seadanya
Ragi tempe = 1 butir
Cairan Gula Jawa/Merah = 1 kg
Cara Pembuatan :
Semua bahan dicampur dan di aduk rata. Tutup rapat dengan perlakuan setiap 4 hari tutup dibuka untuk mengeluarkan gas. Pada hari ke -17 EM4 sudah jadi.
CARA 6
Bahan – bahan :
Gula pasir/merah = 1kg
Terasi = ¼ kg
Dedak = 1 ½ kg
Ragi tape = 15 butir
Air biasa = 5 liter
Cara Pembuatan :
Air di rebus sampai mendidih lalu angkat dari tungku lalu campur terasi, dedak dan gula pasir aduk samapi rata. Tunggu 3-4 jam setelah larutan dingin lalu masuk kan ragi tape yang sudah di tumbuk halus. Masukkan dalam ember tertutup rapat simpan di tempat lembab. Kurang lebih 15 hari EM4 siap di gunakan.
APLIKASI EM-4 DI BIDANG PERTANIAN
Manfaat :
Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (Bokashi).
Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.
Tanaman
Padi, Palawija, Sayuran, bunga dan tanaman setahun lainnya.
Dosis dan Perlakuan
Sebagai pupuk dasar, gunakan BOKASHI sebanyak 3-5 ton per Ha. Untuk penyemprotan gunakan EM-4 sebanyak 3-10 ml per liter air dilakukan setiap satu minggu sekali, disemprotkan secara merata ke tanah dan tubuh tanaman.
APLIKASI EM-4 DI BIDANG PETERNAKAN
Manfaat :
Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
Mengurangi stres pada ternak
Menyehatkan ternak
Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
Meningkatkan nafsu makan ternak
Menekan penyakit pada ternak
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak
Cara Pemakaian :
Sebagai air minum ternak, Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air minum setiap hari.
Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air, kemudian disemprotkan ke dalam pakan ternak.
Untuk mencegah bau kotoran dan kandang ternak, larutkan EM-4 dan Molas ke dalam air dengan perbandingan 1:1:100 kemudian disimpan dalam tempat yang tertutup rapat selama 1-2 hari kemudian dipergunakan untuk menyemprot kandang dan pada badan ternak dengan dosis 10 cc larutan dalamn 1 liter air.
APLIKASI EM-4 DI BIDANG PERIKANAN
Manfaat :
Memperbaiki mutu air tambak.
Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
Menekan serangan mikroorganisme patogen.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
Menekan hama dan penyakit
Cara Pemakaian :
Pada saat pengolahan dasar tambak diberikan Bokashi sebanyak 5 ton/ha, selanjutnya disiram larutan EM-4 sebanyak 4 liter/ha dan dibiarkan selama 2 minggu.
Pada saat masa pertumbuhan diberikan EM-4 sebanyak 16 liter per hektar.
Interval waktu pemberian EM-4 adalah 1 bulan sekali atau tergantung pada kondisi air tambak

Senin, 28 September 2015

EM-4

Cara Mudah Membuat EM-4 (Effective Microorgasims-4)




Tugas pembuatan Effective Microorganisms 4 (EM-4)


APA ITU EM 4... ??
Waahh... setelah mengikuti mata kuliah “Etika dan Nilai Lingkungan” tgl 24 Mei 2013 kemarin, saya mulai cari-cari info tentang EM-4. Apa sih EM4 itu? Sampe-sampe kami diberi tugas untuk mencoba membuatnya. Setelah saya menelusuri google, akhirnya saya sudah mendapatkan beberapa artikel maupun tulisan-tulisan mengenai EM-4 ini, dan ternyata saya sangat tertarik untuk mencobanya. Alhamdulillah, saya berhasil.. ;) Mau tau cara yang sangat mudah membuat EM-4 ini..!! eitt... nanti dulu, sebelum mencoba membuat cairan ajaib ini, ada baiknya kita mengetahui “Apa itu EM-4?” 
EM-4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam(segar) yang di dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hra dalam tanah. Kegunaannya banyak sekali, tidak hanya untuk pertanian saja, tapi bisa juga untuk keperluan rumah tangga, sebut saja.. untuk WC yang bau, kandang ayam yang bau, kandang kelinci, kambing, darah ikan/ayam, di mana-mana yang bau..got, tempat jual ayam dll

Pada tahun 1980-an, Prof. Dr. Teruo Higa dari University of The Ryukus, Okinawa, Jepang telah mengadakan penelitian terhadap sekelompok mikroorganisme yang dengan efektif dapat bermanfaat dalam memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menimbulkan penyakit dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman. Kelompok mikroorganisme tersebut disebut dengan Effective Microorganismsyang disingkat EM.

Teknologi EM dikembangkan untuk menunjang pembangunan pertanian ramah lingkungan, menekan penggunaan pupuk kimia dan pestisida dengan sistem alami yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas tanah, mengurangi biaya produksi dan menghasilkan bahan pangan yang bebas bahan kimia sehingga bersih dan sehat untuk di konsumsi.

Teknologi EM yang sudah mulai akrab dengan masyarakat adalah Effective Microorganisms-4 biasa disingkat EM-4 adalah suatu kultur campuran beberapa mikroorganisme yang dapat digunakan sebagai inokulan mikroba yang berfungsi sebagai alat pengendali biologis. Mikroorganisme tersebut berfungsi dalam lingkungan hidup tanaman sebagai penekan dan pengendali perkembangan hama dan penyakit.
EM-4 mengandung beberapa mikroorganisme utama yaitu bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, Ragi ( yeast ), Actinomycetes dan jamur fermentasi.

1.    Bakteri Fotosintetik ( Rhodopseudomonas sp. )
Bakteri ini adalah mikroorganisme mandiri dan swasembada. Bakteri ini membentuk senyawa-senyawa bermanfaat dari sekresi akar tumbuhan, bahan organik dan gas-gas berbahaya dengan sinar matahari dan panas bumi sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat yang terbentuk anatara lain, asam amino asam nukleik, zat bioaktif dan gula yang semuanya berfungsi mempercepat pertumbuhan
Hasil metabolisme ini dapat langsung diserap tanaman dan berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme lain sehingga jumlahnya terus bertambah
2.    Bakteri asam laktat ( Lactobacillus spp. )
Dapat mengakibatkan kemandulan ( sterilizer) oleh karena itu bakteri ini dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan; meningkatkan percepatan perombakan bahan organik; menghancurkan bahan organik seperti lignin dan selulosa serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik Bakteri ini dapat menekan pertumbuhan fusarium, yaitu mikroorganime merugikan yang menimbukan penyakit pada lahan/ tanaman yang terus menerus ditanami.
3.    Ragi / Yeast ( Saccharomyces spp. )
Melalui proses fermentasi, ragi menghasilkan senyawa-senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam amino dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik dan akar-akar tanaman. Ragi juga menghasilkan zat-zat bioaktif seperti hormon dan enzim untuk meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar. Sekresi Ragi adalah substrat yang baik bakteri asam laktat dan Actinomycetes.
4.    Actinomycetes
Actinomycetes menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan jamur dan bakteri.
Actinomycetes hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik bersama-sama menongkatkan mutu lingkungan tanah dengan cara meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah.
5.    Jamur Fermentasi
Jamur fermentasi ( Aspergillus dan Penicilium ) menguraikan bahan secara cepat untuk menghasilkan alkohol, ester dan zat-zat anti mikroba. Pertumbuhan jamur ini membantu menghilangkan bau dan mencegah serbuan serangga dan ulat-ulat merugikan dengan cara menghilangkan penyediaan makanannya. 

Tiap species mikroorganisme mempunyai fungsi masing-masing tetapi yang terpenting adalah bakteri fotosintetik yang menjadi pelaksana kegiatan EM-4 terpenting. Bakteri ini disamping mendukung kegiatan mikroorganisme lainnya, ia juga memanfaatkan zat-zat yang dihasilkan mikroorganisme lain.

Secara umum manfaat Teknologi EM-4 dalam bidang pertanian adalah sebagai berikut :

1.    Memperbaiki sifat biologis, fisik dan kimia tanah
2.    Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi
3.    Memfermentasi bahan organik tanah dan mempercepat dekomposisi
4. Menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian berwawasan lingkungan
5. Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.

Aplikasi Teknologi EM-4
EM-4 dikulturkan dalam bentuk medium cair berwarna coklat dalam kondisi dorman.
Pada saat disemprotkan ke dalam tanah atau tubuh tanaman (proses inokulasi) EM-4 secara aktif memfermentasikan bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk kandang dll )
Hasil fermentasi dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman, misalnya gula, alkohol, asam amino, protein, karbohidrat dan senyawa organik lainnya
Selain itu, EM-4 merangsang perkembangan mikroorganisme yang menguntungkan tanaman; melindungi tanaman dari serangan penyakit sehingga pada akhirnya dapat menyuburkan tanah, meningkatkan produktifitas tanaman dengan biaya minimal.
Selain dapat di aplikasikan untuk pertanian, EM-4 juga dapat di aplikasikan ke bidang yang lain, seperti peternakan, perikanan, maupun produk rumah tangga.

Aplikasi EM-4 Di Bidang Peternakan
 


Manfaat :
  1. Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
  2. Mengurangi stres pada ternak
  3. Menyehatkan ternak
  4. Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
  5. Meningkatkan nafsu makan ternak
  6. Menekan penyakit pada ternak
  7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak

Aplikasi EM-4 Di Bidang Perikanan
Manfaat :
  1. Memperbaiki mutu air tambak.
  2. Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
  3. Menekan serangan mikroorganisme patogen.
  4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
  5. Menekan hama dan penyakit.





Nah... banyak banget khan manfaat-nya. Yukk.. ikut saya untuk mencoba salah satu cara membuat cairan EM-4 ini...

Langkah pertama kita siapkan terlebih dahulu bahan-bahannya, sederhana kok mudah didapat di sekitar kita.

Bahan-bahan :
-    Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Kacang panjang segar 0,25 kg
-    Kangkung air segar 0,25 kg
-    Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
-    Gula pasir 1 kg
-    Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter

Cara Pembuatan :
1.    Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.

2.    Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.


3.  Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam ember tadi dan aduk hingga rata.

4.    Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari

5.    Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
6.    Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. 

Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
Bagaimana..?? mudah bukan membuat EM-4 ini, daripada kita harus membeli EM-4 ini di toko seharga Rp. 25.000,00 per 1L/botol, kita bisa membuatnya dengan harga kurang dari Rp. 20.000,00 untuk ±3L EM-4. Ehmm... bisa dijadikan alternatif untuk membuka usaha nich.. 
Kalian juga bisa membuat EM-4 ini dengan bahan dan cara yang berbeda, klik aja ke alamat ini yaa,,, 
http://suplirahim1960.blogspot.com/2013/05/membuat-em4-plus-labelnya.html 
SELAMAT MENCOBA YA...

Kamis, 24 September 2015

ternak lebah

BUDIDAYA TERNAK LEBAH 1. SEJARAH SINGKAT Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup. Di Indonesia lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng. 2. SENTRA PERIKANAN Di Indonesia sentra perlebahan masih ada di sekitar Jawa meliputi daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dengan jumlah produksi sekitar 2000–2500 Ton untuk lebah budidaya. Kalimantan dan Sumbawa merupakan sentra untuk madu dari perburuan lebah di hutan. Sedang untuk sentra perlebahan dunia ada di CIS (Negara Pecahan Soviet), Jerman, Australia, Jepang dan Italia. TTG BUDIDAYA PETERNAKAN Hal. 2/ 10 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id 3. JENIS Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering dibudidayakan adalah jenis A. mellifera. Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya: 1) Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang. 2) Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia serta di daerah sekitar Mediterania. 3) Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian. 4) Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon klanceng. 4. MANFAAT Produk yang dihasilkan madu adalah: 1) Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yang sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan farmasi. 2) Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan. 3) Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obatobatan/kepentingan farmasi. 4) Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran. 5) Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus influensa. Keuntungan lain dari beternak lebah madu adalah membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yang lebih maksimal. 5. PERSYARATAN LOKASI Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masih TTG BUDIDAYA PETERNAKAN Hal. 3/ 10 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id beraktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 derajat C) seperti Malang dan Bandung lebah madu masih ideal dibudidayakan. Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya. 6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA Dalam pembudidayaan lebah madu yang perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian kerja dan peralatan Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni. 6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan 1) Perkandangan a. Suhu Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup tetap stabil. Yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm. b. Ketahanan terhadap iklim Bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak. c. Konstruksi Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yang lengkap dengan framenya. 2) Peralatan Peralatan yang digunakan dalam budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu dan sikat, tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu dan lain-lain. TTG BUDIDAYA PETERNAKAN Hal. 4/ 10 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id 6.2. Pembibitan 1) Pemilihan Bibit dan Calon Induk Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) dan A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500- 900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit lebah: a. paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah pekerja. b. paket lebah terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah pekerja. c. paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap dengan 3 sisiran sarang. 2) Perawatan Bibit dan Calon Induk Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin. 3) Sistem Pemuliabiakan Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul. Pemuliabiakan lebah ini telah berhasil dikembangkan oleh KUD Batu Kabupaten Malang. 4) Reproduksi dan Perkawinan Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi. Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan TTG BUDIDAYA PETERNAKAN Hal. 5/ 10 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur. 5) Proses Penetasan Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah: a. Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang. b. Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya. c. Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya. Lebah madu merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya perbedaan waktu yang bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah: a. Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari. b. Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari. c. Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya. TTG BUDIDAYA PETERNAKAN Hal. 6/ 10 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id 6.3. Pemeliharaan 1) Sanitasi, Tindakan Preventif dan Perawatan Pada pengelolaan lebah secara modern lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. Dengan sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yang ada, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu. 2) Pengontrolan Penyakit Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan lebah dan sisiran sarang abnormal serta menjaga kebersihan stup. 3) Pemberian Pakan Cara pemberian pakan lebah adalah dengan menggembala lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dengan musim bunga yang ada. Dalam penggembalaan yang perlu diperhatikan adalah : a. Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif. b. Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan). c. Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km. d. Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga. Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya. 7. HAMA DAN PENYAKIT 7.1. Penyakit Di daerah tropis penyakit lebah jarang terjadi dibandingkan dengan daerah sub tropis/daerah beriklim salju. Iklim tropis merupakan penghalang terjalarnya penyakit lebah. Kelalaian kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa penyakit pada lebah dan penyebabnya antara lain: TTG BUDIDAYA PETERNAKAN Hal. 7/ 10 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id 1) Foul Brood ; ada dua macam penyakit ini yaitu American Foul Brood disebabkan oleh Bacillus larva dan European Foul Brood. Penyebab: Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang sisiran dan tempayak lebah. 2) Chalk Brood Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak dan menutupnya hingga mati. 3) Stone Brood Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr dan Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yang diserang berubah menjadi seperti batu yang keras. 4) Addled Brood Penyebab: telur ratu yang cacat dari dalam dan kesalahan pada ratu. 5) Acarine Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yang hidup dalam batang tenggorokkan lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang. 6) Nosema dan Amoeba Penyebab: Nosema Apis Zander yang hidup dalam perut lebah dan parasit Malpighamoeba mellificae Prell yang hidup dalam pembuluh malpighi lebah dan akan menuju usus. 7.2. Hama Hama yang sering mengganggu lebah antara lain: 1) Burung, sebagai hewan yang juga pemakan serangga menjadikan lebah sebagai salah satu makanannya. 2) Kadal dan Katak, gangguan yang ditimbulkan sama dengan yang dilakukan oleh burung. 3) Semut, membangun sarang dalam stup dan merampas makanan lebah. 4) Kupu-kupu, telur kupu-kupu yang menetas dalam sisiran menjadi ulat yang dapat merusak sisiran. 5) Tikus, merampas madu dan merusak sisiran. 7.3. Pencegahan Serangan Penyakit dan Hama Upaya mencegah serangan penyakit dan hama tindakan yang perlu adalah: 1) Pembersihan stup setiap hari. 2) Memperhatikan abnormalitas tempayak, sisiran dan kondisi lebah. 3) Kaki-kaki stup harus diberi air untuk mencegah serangan semut. TTG BUDIDAYA PETERNAKAN Hal. 8/ 10 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id 4) Pintu masuk dibuat seukuran lebah. 8. PANEN 8.1. Hasil Utama Madu merupakan hasil utama dari lebah yang begitu banyak manfaatnya dan bernilai ekonomi tinggi. 8.2. Hasil Tambahan Hasil tambahan yang punya nilai dan manfaat adalah royal jelly (susu ratu), pollen (tepungsari), lilin lebah (malam) dan propolis (perekat lebah). 8.3. Pengambilan madu Panen madu dilaksanakan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri-ciri madu siap dipanen adalah sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sisiran yang akan dipanen dibersihkan dulu dari lebah yang masih menempel kemudian lapisan penutup sisiran dikupas. Setelah itu sisiran diekstraksi untuk diambil madunya. Urutan proses panen: 1) Mengambil dan mencuci sisiran yang siap panen, lapisan penutup dikupas dengan pisau. 2) Sisiran yang telah dikupas diekstraksi dalam ekstraktor madu. 3) Hasil disaring dan dilakukan penyortiran. 4) Disimpan dalam suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara. 5) Pengemasan madu dalam botol. 9. PASCAPANEN … TTG BUDIDAYA PETERNAKAN Hal. 9/ 10 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id 10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA 10.1.Analisis Usaha Budidaya Perkiraan analisis budidaya lebah madu dengan jumlah 100 koloni lebahdalam satu tahun pada tahun 1999 adalah sebagai berikut: 1) Biaya Produksi a. Penyusutan kamar madu 16 m2 (0,05xRp.1.600.000,-) Rp. 80.000,- b. Penyusutan rumah lebah 100 m2 (0,1xRp.2.500.000,-) Rp. 250.000,- c. Paket lebah 100 buah @ Rp. 100.000,- Rp. 10.000.000,- d. Penyusutan ekstraktor 1 buah (0,1xRp. 225.000,-) Rp. 22.500,- e. Penyusutan pengasap 2 buah (0,5xRp. 50.000,-) Rp. 25.000,- f. Penyusutan stup 100 buah (0,2xRp.2.500.000,-) Rp. 500.000,- g. Perawatan bangunan (2%xRp.4.100.000,-) Rp. 82.000,- h. Gaji 2 orang @ Rp. 200.000,-x12 Rp. 4.800.000,- i. Pakai, sarung tangan, dll Rp. 250.000,- j. Makanan Rp. 100.000,- k. Botol dan lain-lain Rp. 400.000,- Jumlah biaya produksi Rp. 16.509.500,- 2) Pendapatan a. Madu 1200 kg @ Rp. 13.000,- Rp. 15.600.000,- b. Paket lebah 30 buah @ Rp. 150.000,- Rp. 4.500.000,- Jumlah pendapatan Rp. 20.100.000,- 3) Keuntungandalam satu tahun Rp. 3.590.500,- 4) Parameter kelayakan usaha a. B/C ratio = 1,22 10.2.Gambaran Peluang Agribisnis Beternak lebah madu memiliki prospek sangat cerah, karena kebutuhan madu dalam negeri sampai saat ini masih belum mencukupi. Harga dari produk lebah yang tinggi, biaya produksi yang relatif murah, tatalaksana pemeliharaan yang mudah dan kondisi lingkungan yang mendukung merupakan peluang emas yang perlu mendapat perhatian. 11. DAFTAR PUSTAKA 1) Marhiyanto, B., 1999, Peluang Bisnis beternak Lebah, Gitamedia Press, Surabaya. 2) Sumoprastowo, RM, Suprapto Agus, R,. 1993, Beternak Lebah Madu Modern, Bhratara, Jakarta. TTG BUDIDAYA PETERNAKAN Hal. 10/ 10 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id 3) Trubus 4, 1988, Manisnya Rupiah dari Madu Lebah, Penebar Swadaya, Jakarta. 4) ______________, Menghasilkan Madu Berkualitas Tinggi, Penebar Swadaya, Jakarta. 5) Trubus 250, 1990, Petak Madu Uji Coba Untuk Menghasilkan Madu Beraneka Rasa, Penebar Swadaya, Jakarta. 6) Trubus 273, 1992, Mutu Madu Indonesia Dibanding Impor, Penebar Swadaya, Jakarta. 7) ______________, Menggembala Lebah Ala Australia, Penebar Swadaya, Jakarta. 8) ______________, Pemasaran Madu Indonesia dihambat Kadar Air, Penebar Swadaya, Jakarta. 9) Trubus 276, 1992, Beternak Lebah di Jerman, Penebar Swadaya, Jakarta. 10) Yunus, M, Minarti, S. 1995, Aneka Tetnak, Universitas Brawijaya, Malang. 12. KONTAK HUBUNGAN 1) Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829 2) Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id Jakarta, Maret 2000 Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas Editor : Kemal Prihatman

Selasa, 22 September 2015

minyak kayu putrih

17 Manfaat Minyak Kayu Putih untuk Kesehatan

Advertisement
manfaat minyak kayu putihKayu putih adalah sejenis pohon dimana hasil minyak dari olahan daun keringnya dapat digunakan untuk obat. Meskipun kayu putih digunakan untuk banyak tujuan kesehatan, namun belum ada bukti ilmiah untuk menilai seberapa efektif kegunaannya. Tanaman kayu putih masuk dalam anggota suku jambu-jambuan (Myrtaceae) dan genus Melaleuca.
Minyak kayu putih bisa digunakan sendiri maupun dikombinasikan dengan bahan lain seperti sebagai lotion antiseptik yang digunakan untuk mengobati nyeri sendi (rematik) dan nyeri lainnya. Minyak kayu putih memiliki bau camphoraceous yang kuat seperti bau enceng gondok yang memiliki kandungan herbal.
Kandungan Minyak Kayu Putih dan Sifatnya
Dalam minyak kayu putih terkandung unsur-unsur yang bermanfaat bagi tubuh, seperti eucalyptol, valeraldehyde, sequiterpene, pinocarveol, pinen, terpinol, camphen globulal, cineol, fenchen, serta butylaldehyde.
Selain kandungan zat-zat di atas, minyak kayu putih memiliki beberapa sifat-sifat seperti berikut :
  • Dekongestan, Membantu menghilangkan sesak di dada saat dihirup melalui hidung
  • Ekspektoran, membantu pelepasan lendir dari paru-paru.
  • Analgesik, membantu menghilangkan rasa sakit.
  • Antibakteri, membantu membunuh spesies bakteri tertentu dalam tubuh.
  • Antijamur, membantu membunuh spesies jamur.
  • Antivirus, aktif terhadap beberapa virus.
  • Antineuralgic, memberikan efek perlindungan pada sistem saraf.
  • Antiseptik, mencegah infeksi pada luka.
  • Karminatif, membantu pengusiran gas dalam usus.
  • Mengeluarkan keringat, mempromosikan keringat berlebihan.
  • Antipiretik, untuk meredakan demam.
  • Insektisida, digunakan untuk membunuh banyak spesies serangga.
  • Vulnerary (cicatrizant),membantu dalam penyembuhan luka dan goresan.
  • Tonic, meningkatkan kerja yang lebih baik dari saluran tubuh.
  • Antispasmodic, mengurangi kejang.
  • Astringent, menghilangkan kelebihan minyak dalam kulit.
  • Anti-inflamasi, mengurangi peradangan.
  • Antioksidanmanfaat antioksidan melindungi sel dari kerusakan radikal bebas.
Minyak kayu putih diproduksi dari ekstrak daun segar maupun ranting pohon kayu putih. Hasil olahan ini dapat digunakan untuk mengobati pilek, sakit kepala, sakit gigi, tumor; melonggarkan dahak dan dapat juga diterapkan sebagai tonik. Beberapa orang beranggapan bahwa menerapkan minyak kayu putih pada kulit dapat menghindari infeksi karena tungau (scabies) dan infeksi jamur pada kulit (panu). Berikut ini ulasan manfaat minyak kayu putih selengkapnya :
1.  Aromaterapi
Minyak kayu putih memiliki sifat anti bakteri dan anti mikroba, sehingga sering digunakan dalam berbagai jenis produk sabun, deodorant, losion, parfum, seperti manfaat minyak zaitun. Minyak kayu putih memberikan sensasi hangat pada tubuh serta memiliki aroma lebih lembut, sehingga memberikan efek menenangkan.
Selain itu, minyak kayu putih merupakan minyak essensial yang dapat memberikan sensasi aromaterapi, yang dapat digunakan untuk mengurangi kabut otak, kelesuan, dan meningkatkan konsentrasi. Selain itu, dapat membantu mengusir kecemasan serta mendorong perasaan percaya diri.
2. Meredakan gangguan keluhan perut
Sensasi hangat yang timbul saat mengoleskan minyak kayu putih di perut dapat mengurangi gejala perut kembung, masuk angin, sakit perut, maupun rasa mual.
3. Mengobati pusing atau sakit kepala
Sakit kepala mengakibatkan aktivitas sehari-hari jadi terganggu, apalagi jika hal tersebut terjadi pada saat kita sedang bekerja. Gangguan ini harus segera diobati agar tidak menghambat aktivitas. Berbagai cara bisa digunakan untuk menghilangkan gangguan ini, misalnya saja dengan minum obat sebagai penghilang rasa nyeri sakit kepala.
Namun, menghilangkan rasa sakit dengan media obat harus memperhatikan aturan pemakaian maupun dosisnya. Misalnya obat tersebut harus dikonsumsi setelah makan maupun aturan-aturan yang lain. Selain itu, mengkonsumsi obat juga dapat menimbulkan efek samping seperti mengantuk, mual, dan sebagainya yang justru akan menghambat aktivitas kita. Jika masih ada cara alami untuk mengobati gangguan ini, sebaiknya hindarilah penggunaan obat-obatan.
Salah satu cara alami untuk menghilangkan rasa pusing atau sakit kepala adalah dengan mengoleskan minyak kayu putih pada leher bagian belakang dan samping. Hal ini akan memberikan udara yang segar dan dapat membuat sistem pernapasan menjadi lebih rileks. Tubuh akan semakin tenang dan tidak tegang, sehingga hal tersebut bisa mengurangi rasa pusing dan sakit kepala.
4. Mengurangi gejala demam
Menerapkan kompres dingin dengan larutan air yang telah dicampur dengan beberapa tetes minyak kayu putih dipercaya dapat memberikan efek dingin pada kulit. Sehingga hal ini dapat membantu menurunkan demam. Obat demam alami lainnya, juga didapat dari :
5. Meredakan sakit gigi
Manfaat minyak kayu putih ternyata juga bisa mengurangi keluhan sakit gigi, karena memiliki efek yang mirip dengan manfaat cengkeh, yang di ambil minyaknya untuk mengurangi sakit gigi. Caranya adalah dengan mencampurkan minyak kayu putih dengan tumbukan manfaat kunyit. Lalu diterapkan pada daerah gigi yang sakit. Minyak kayu putih juga dipercaya dapat meredakan rasa nyeri pada gusi akibat tanggalnya gigi.
Cara yang lainnya adalah dengan menggunakan beberapa tetes minyak kayu putih pada kapas. Lalu, tempatkan kapas tersebut di antara gigi yang sakit. Ini dapat memberikan bantuan yang sangat cepat pada sakit gigi dan berlangsung selama beberapa jam. Selain itu, hal tersebut juga dapat membantu untuk membasmi kuman gigi dan membunuh banyak kuman di mulut.
6. Distress pernapasan
Ada banyak kondisi di mana orang menderita ketidaknyamanan pada saluran pernapasan, seperti ;
  • dingin
  • batuk
  • flu
  • infeksi seperti pneumonia
  • bronkitis
  • Sleep apnea (COPD)
Dalam kondisi tersebut, seseorang dapat menggunakan manfaat minyak kayu putih untuk mendapatkan bantuan untuk meringankan rasa sesak pada dada serta hidung tersumbat. Minyak kayu putih juga membantu dalam menyingkirkan lendir serta membantu mengencerkan dahak, sehingga memberikan bantuan ekstra.Kemudian juga memberikan efek menenangkan pada rongga hidung, sehingga udara yang terasa dingin dan hidung tersumbat akan segera teratasi.
Belum diketahui dengan jelas apakan terapi menggunakan minyak kayu putih bisa mengurangi gejala asma. Namun para ahli kesehatan menyatakan bahwa minyak kayu putih justru dapat memperburuk asma pada beberapa orang. Minyak kayu putih ternyata justru dapat memicu serangan asma.
7. Meringankan nyeri pada punggung
Salah satu aplikasi minyak kayu putih adalah untuk memberikan bantuan dalam mengurangi rasa sakit. Contohnya seperti cidera, arthritis, gout, nyeri punggung, bahkan masalah saraf seperti sciatica, neuralgia dan neuritis. Mengapa demikian? Karena karena salah satu sifat yang dimiliki minyak kayu putih yaitu sebagai anti-inflamasi, yang dapat memberikan bantuan dari rasa sakit.
Cara penerapan untuk pengobatan rasa nyeri adalah dengan mencampurkan beberapa tetes minyak kayu putih, minyak jarak maupun minyak zaitun. Lalu aplikasikan ramuan ini pada saat memijat lokasi nyeri.
8. Mencegah Infeksi akibat luka
Antiseptik yang terkandung dalam minyak kayu putih dapat digunakan untuk mencegah kemungkinan terjadinya infeksi pada luka, seperti goresan maupun luka bakar Tambahkan beberapa tetes minyak kayu putih dalam air bersih, lalu gunakan untuk mencuci luka. Tanaman herbal lainnya, juga memiliki sifat yang sama seperti pada :
9. Membantu mengatasi kulit berminyak
Minyak kayu putih mengandung zat yang kuat. Salah satu nya adalah karena ia memiliki sifat astringent yang mampu membantu mengurangi kadar minyak di wajah. Caranya adalah dengan menambahkan beberapa tetes minyak kayu putih dalam air, lalu dioleskan pada wajah dengan menggunakan kapas.
10. Menghilangkan ketombe
Minyak kayu putih bisa juga dimanfaatkan untuk membantu menghilangkan ketombe. Caranya adalah dengan menggunakannya bersama dengan sampo. Lalu lakukan refleksi pemijatan selama beberapa saat pada kepala. Setelah itu, didiamkan 3 hingga 5 menit, bilas kepala dengan air hangat.
11. Mengobati infeksi kulit
Beberapa orang beranggapan bahwa menerapkan minyak kayu putih pada kulit dapat menghindari infeksi karena tungau (scabies) dan infeksi jamur pada kulit, seperti panu. Selain itu, manfaat minyak kayu putih juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi penyakit menular, yang beasanya terdapat pada : jamur pada beberapa ikan, seperti ikan cupang.
12. Mengurangi peradangan pada selaput lendir (Sinusitis)
Minyak kayu putih dapat juga membantu dalam mengobati sinusitis dan kemacetan sinus umum. Cara adalah dengan mencampurkan minyak kayu putih pada terapi penguapan dengan manfaat air. Ketika air dimasak dan mendidih, tambahkan sekitar 20 tetes minyak kayu putih. Lalu hiruplah uap dari minyak esensial ini. Terapi ini dapat menghilangkan kemacetan sinus dan sakit kepala berat yang terkait dengan gangguan ini juga dapat dikurangi.
13. Meredakan kram otot
Salah satu manfaat yang bisa diambil dari bantuan minyak kayu putih adalah dapat meringankan segala jenis kram. Minyak kayu putih dapat ditambahkan ke air hangat yang biasa digunakan untuk mandi, untuk mengurangi otot yang kram. Caranya mencampur air dengan :
  • Tambahkan  sekitar 1 cangkir garam atau epsom garam
  • Minyak kayu putih sekitar 20 tetes
  • serta minyak esensial lavender
  • Berendamlah dengan ramuan tersebut
  • Lakukan pijatan lembut pada otot yang sakit akibat kram
14. Mengurangi resiko kejang dan pingsan
Kejang merupakan suatu keadaan yang cukup berbahaya, ia bisa berdampak pada kematian. Gangguan ini bisa disebabkan oleh demam tinggi maupun yang lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut terapkan minyak kayu putih di bawah hidung dan daerah sekitar bibir.
15. Pengusir nyamuk
Minyak kayu putih dapat digunakan dengan semprotan air untuk mengusir kutu. Ia juga dapat mengusir nyamuk dan banyak spesies serangga lainnya.
16. Mengobati diabetes dan obesitas
Sebuah studi yang termuat di Journal of Natural Obat, April 2013, dari Institute of Natural Medicine, University of Toyama, Toyama, Jepang menunjukkan bahwa air dan metanol ekstrak 28 tanaman obat  termasuk kayu putih, dapat digunakan dalam pengobatan gangguan toleransi glukosa, dan diabetes tipe 2.
Mereka menyatakan bahwa ramuan tersebut dapat meningkatkan sensitifitas insulin, meningkatkan kontrol glikemik, dan ketahanan terhadap diet disebabkan obesitas.
17. Sebagai minuman herbal
Meskipun semua produsen minyak kayu putih melarang minyak kayu putih untuk penggunaan dalam. Namun seorang anggota dari Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (Ikatan Dokter Indonesia Advanced Timur Tradisional Kesehatan), di Jakarta bernama dr. Adji Suranto, SpA, menyatakan bahwa minyak kayu putih dapat digunakan sebagai obat oral seperti :
  • untuk mengobati pilek
  • infeksi tenggorokan
  • cacing usus
  • kolera
  • sakit perut sebagai obat kumur untuk infeksi rongga mulut
Cara penggunaannya adalah dengan mencampurkan 1-10 tetes 100% kandungan minyak kayu putih dengan larutan sebutir gula batu (sekitar 4 gram). Hal yang pertama kali diperhatikan adalah jangan sampai menggunakannya melebihi dosis, karena jika digunakan secara berlebihan, dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan keringat berlebihan.

Efek samping minyak kayu putih

Minyak kayu putih merupakan iritan yang kuat. Jadi, penggunaannya harus selalu dalam kondisi encer dalam minyak dasar atau air. Minyak ini tidak boleh digunakan oleh wanita hamil, maupun bayi. Minyak kayu putih dapat membantu untuk eksim tetapi mungkin berbahaya bagi kondisi kulit lainnya seperti psoriasis. Minyak ini tidak digunakan secara internal, meskipun ia bersifat karminatif (membantu pengusiran gas dalam usus).
Yang perlu diperhatikan juga adalah menghindari pemakaian pada mata, atau pemakaiannya harus tetap jauh dari mata. Karena minyak esential ini memiliki efek panas yang jika terkena mata bisa mengakibatkan rasa pedih dan iritasi pada mata meskipun hanya beberapa saat.

Terapi Madu untuk Mengurangi Radang Sendi

Radang sendi (arthritis) bukanlah suatu penyakit yang tunggal, namun radang sendi secara tidak langsung menunjukkan bahwa adanya penyakit pada sendi. Radang sendi biasanya dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Namun, adanya perubahan gaya hidup, radang sendi kini juga dapat dialami oleh orang yang masih berusia muda. Radang sendi memiliki gejala berupa bengkak, sakit, kaku, dan penurunan kemampuan dalam bergerak. Gejala penyakit ini dapat tiba-tiba muncul dan menghilang. Dapat pula bertahap dimulai dengan gejala ringan, sedang, hingga parah. Radang sendi yang parah dapat terasa nyeri yang sangat sakit, serta mengakibatkan ketidakmampuan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sehingga akan kesulitan dalam berjalan. Radang sendi dapat pula menyebabkan perubahan letak sendi.
Penderita radang sendi umumnya mengeluhkan sakit pada persendiannya, terutama bagian lutut. Lutut lebih sering terkenan radang sendi karena tekanan yang diterima akibat aktivitas sehari-hari. Radang sendi disebabkan karena tidak adanya bantalan tulang rawan, kekurangan cairan pada sendi, autoimmunity (sistem imun yang menyerang tubuh), dan infeksi. Faktor yang dapat meningkatkan resiko terkena radang sendi diantaranya kelainan genetik, kerja fisik yang mengharuskan adanya gerakan yang berulang-ulang, kecelakaan, dan obesitas.
Tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan mengatur berat badan, tidak merokok, konsumsi makanan sehat, rendah gula, serta tidak mengkonsumsi alkohol. Mengurangi kegiatan naik turun tangga dan olahraga ringan (seperti renang) mampu mencegah terjadinya radang sendi. Kandungan mineral boron pada madu dapat mengurangi radang sendi. Madu juga mengandung anti-inflamasi yang mampu mengurangi bengkak pada bagian sendi yang sakit. Penelitian seorang dokter yang dilakukan di Denmark menunjukkan, dokter tersebut melakukan perawatan kepada pasien radang sendi dengan memberikan campuran satu sendok makan madu dan setengah sendok teh bubuk kayu manis sebelum sarapan selama seminggu. 73 dari 200 pasien tidak lagi merasakan sakit pada persendian selama sebulan. Sebagian besar pasien yang tidak mampu bergerak dan berjalan karena radang sendi, kini mampu berjalan tanpa merasakan sakit.
Pengobatan radang sendi juga dapat dilakukan dengan membuat pasta untuk dioleskan. Pasta terbuat dari madu dan air hangat dengan perbandingan 1:2, kemudian tambahkan sedikit bubuk kayu manis. Oles dan pijatkan pasta ke bagian tubuh yang sakit. Rasa sakit akan mulai berkurang setelah 1-2 menit penggunaan. Untuk penderita radang sendi, dapat melakukan terapi madu lain dengan meminum campuran dua sendok makan  madu dan satu sendok teh bubuk kayu manis yang dilarutkan pada segelas air hangat. Minum campuran madu dan bubuk kayu manis tersebut secara rutin pada pagi dan malam hari untuk menyembuhkan radang sendi yang parah. Rasa nyeri juga dapat dihilangkan dengan mengkonsumsi madu. Larutkan satu sendok teh madu kedalam susu hangat dan minum pada saat menjelang tidur. Selamat mencoba khasiat madu.