Cara Mudah Membuat Tanaman Buah Bisa Berbuah diluar Musim
Tanaman Buah - Sebagaimana kita ketahui bahwa tanaman buah-buahan di daerah tropis, pada umumnya hanya berbuah sekali saja dalam satu tahun, terjadi di waktu musim yang relatif pendek. Pada waktu itu, buah melimpah dan sering lebih cepat rusak. Akibatnya petani buah mengalami kesulitan dalam penyimpanan serta menimbulkan kerugian besar. Mengatasi hal itu, para ahli telah menemukan teknologi, agar tanaman dapat berbuah setiap saat. Tujuannya menjaga ketersediaan buah setiap saat di pasaran, serta dapat memperoleh keuntungan dari harga jual buah yang tinggi. Teknologi yang telah dihasilkan itu adalah dengan cara memanipulasi fisik maupun kimiawi pohon.
Tanaman Buah |
Tanaman Buah |
Adapun teknik agar tanaman berbuah sepanjang tahun, diantaranya adalah:
- Kerat : Mengerat pembuluh floem (kulit pohon) melingkar sepanjang ling¬karan pohon sampai kelihatan pembuluh xylem (kayu pohon).
- Pruning : Memangkas daun, cabang dan ranting, hingga pohon gundul atau tersisa sedikit daun.
- Pelukaan : Melukai pembuluh floem dengan benda tajam. Bentuknya bisa dengan mengerok, mencacah, mema¬ku atau mengiris kulit kayu.
- Pengikatan : Mengikat erat pohon de¬ngan kawat hingga transpor hasil foto¬¬sintesa pembuluh floem terhambat.
- Stressing air : Tidak menyiram ta¬naman hingga mencapai titik layu permanen, kemudian dengan tiba-tiba melakukan penggenangan per¬akaran dan pangkal batang hingga jenuh air dalam waktu tertentu.
- Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT).
- Tanaman sehat, dengan ditandai percabangan merata, daun berwarna hijau tua mengkilat dan tidak sedang terserang hama atau penyakit.
- Tanaman sudah cukup umur atau sudah pernah berbunga. Pem¬bu¬ngaan di bawah umur dapat meng¬akibatkan terganggunya pertum¬buhan vegetatif tanaman yang meng¬akibatkan postur tanaman menjadi kerdil dan tidak sehat.
- Lebih utama tanaman tidak dalam fase akselerasi pertumbuhan vege¬tatif dalam bahasa Jawa disebut mepet (huruf vokal e dibaca seperti pada kata: pedang). Ditandai dengan tidak adanya: pertumbuhan tunas tanaman dan daun baru (pupus).
Pada dasarnya, setiap sub-familia tanam¬¬an mempunyai ZPT yang berbeda-beda, walaupun ada ZPT yang bisa memberikan pengaruh pembungaan yang signifikan pada beberapa jenis tanaman. ZPT yang dipergunakan untuk memun¬culkan bunga di luar musim antara lain adalah: NAA, Auxin, Gibberelin, Pak¬lo¬butrazol dan Po¬tasium Klorat (KClO3).
Natrium NAA (Naphthyl Acetic Acid/Asam Naftali Asetat), adalah jens ZPT yang mempunyai kegunaan men¬dorong pembungaan serem¬pak pada tanaman. Dengan konsentrasi 5-10 ppm disem¬prot¬kan ke seluruh bagian tanaman terutama stomata daun terbukti dapat memunculkan bunga.
Auxin secara khusus jarang diper¬dagangkan dengan merk dagang tertentu, karena harganya per miligramnya yang sangat mahal. Tergolong dalam bahan laboratorium yang bisa didapatkan di toko bahan kimia. Auxin digunakan dalam dosis kecil, part per million (ppm), berfungsi untuk merangsang perpanjangan sel, pembentukan bunga dan buah, per¬tumbuhan akar pada stek batang, mem¬perpanjang titik tumbuh serta mencegah gugur daun dan buah.
Gibberelin sebelumnya juga terma¬suk bahan laboratorium yang mahal dan dipergunkan dalam dosis kecil seperti auxin, tapi kini sudah banyak di jual di pasaran da¬lam bentuk suspensi, dengan merk antara lain: ProGibb dan Super Gib. Apabila meng¬inginkan Gibberelin murni bisa diperoleh di toko bahan kimia dengan kode GA3 atau GA6. Gibberelin berfungsi membuat tanaman berbunga sebelum waktu¬nya, membuat tanaman buah besar-besar tanpa biji, membuat tanaman jadi rak¬sasa, mem¬percepat tumbuhnya biji dan tunas dan merangsang aktivitas kambium. Baik auxin maupun gibberelin lebih cocok diper¬gunakan untuk tanaman semusim seperti cabe, melon, semangka dan labu.
Paklobutrazol di pasaran memiliki nama dagang diantaranya Patrol, Cultar, Goldstar. ZPT ini berfungsi menghentikan fase vegetatif dan memacu fase generatif. Penggunaan secara berlebihan dapat mengakibatkan, batang dan dahan getas, daun menge¬riting dan pertumbuhan vegetatif dapat terhenti (stagnan) hingga kurun waktu 3 tahun. Terbukti efektif dipergunakan pada tanaman keras seperti mangga, apel, jambu air, jeruk dan durian.
Potasium Klorat (KClO3). Bahan kimia yang masih saudara dekat dengan bahan peledak yang dipakai Amrozi cs. dalam bom Bali ini, pada dosis tertentu telah terbukti dapat memunculkan bunga. Keberhasilan percobaan pembungaan yang dilakukan di Thailand, kini telah dipergunakan secara masal untuk komo¬ditas lengkeng (Dimo¬carpus longan) dan leci (Litchi chinensis).
Auxin secara khusus jarang diper¬dagangkan dengan merk dagang tertentu, karena harganya per miligramnya yang sangat mahal. Tergolong dalam bahan laboratorium yang bisa didapatkan di toko bahan kimia. Auxin digunakan dalam dosis kecil, part per million (ppm), berfungsi untuk merangsang perpanjangan sel, pembentukan bunga dan buah, per¬tumbuhan akar pada stek batang, mem¬perpanjang titik tumbuh serta mencegah gugur daun dan buah.
Gibberelin sebelumnya juga terma¬suk bahan laboratorium yang mahal dan dipergunkan dalam dosis kecil seperti auxin, tapi kini sudah banyak di jual di pasaran da¬lam bentuk suspensi, dengan merk antara lain: ProGibb dan Super Gib. Apabila meng¬inginkan Gibberelin murni bisa diperoleh di toko bahan kimia dengan kode GA3 atau GA6. Gibberelin berfungsi membuat tanaman berbunga sebelum waktu¬nya, membuat tanaman buah besar-besar tanpa biji, membuat tanaman jadi rak¬sasa, mem¬percepat tumbuhnya biji dan tunas dan merangsang aktivitas kambium. Baik auxin maupun gibberelin lebih cocok diper¬gunakan untuk tanaman semusim seperti cabe, melon, semangka dan labu.
Paklobutrazol di pasaran memiliki nama dagang diantaranya Patrol, Cultar, Goldstar. ZPT ini berfungsi menghentikan fase vegetatif dan memacu fase generatif. Penggunaan secara berlebihan dapat mengakibatkan, batang dan dahan getas, daun menge¬riting dan pertumbuhan vegetatif dapat terhenti (stagnan) hingga kurun waktu 3 tahun. Terbukti efektif dipergunakan pada tanaman keras seperti mangga, apel, jambu air, jeruk dan durian.
Potasium Klorat (KClO3). Bahan kimia yang masih saudara dekat dengan bahan peledak yang dipakai Amrozi cs. dalam bom Bali ini, pada dosis tertentu telah terbukti dapat memunculkan bunga. Keberhasilan percobaan pembungaan yang dilakukan di Thailand, kini telah dipergunakan secara masal untuk komo¬ditas lengkeng (Dimo¬carpus longan) dan leci (Litchi chinensis).
Selain ZPT-ZPT tersebut di atas, ada juga produk untuk memunculkan buah off-season yang disajikan secara terpadu. Komposisi tidak hanya mengandung ZPT tetapi juga asam amino, unsur makro NPK dengan perbandingan tertentu dan mikro (Mg, Mn, B, Zn) yang dibutuhkan tanaman pada saat pembungaan dan pengisian buah. Ini dilakukan untuk memastikan pada saat tanaman dibuahkan di luar musim tidak akan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan. Merk dagang di pasaran ada berbagai macam seperti, untuk mem¬buahkan lengkeng ada Formula Narin yang berasal dari Thailand atau Farmpion Booster dan Champion buatan Malaysia.
Syarat Pasca Aplikasi:
Pasca aplikasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: Tanaman harus tercukupi air, Pemupukan bunga-buah yang tepat (waktu, komposisi & dosis), Sanitasi lingkungan dan Pengendalian hama dan penyakit. Sebenarnya pem¬buahan di luar musim adalah pekerjaan berat bagi tanaman, sebab metabolisme dalam tubuh tanaman akan berubah -dari vegetatif ke generatif- dan berjalan dengan cepat. Hal itu yang menjadikan syarat agar air, nutrisi, sanitasi dan kesehatan tanaman harus terpenuhi.
Air diperlukan untuk tranpor nutrisi (hara) dari akar hingga proses fotosistesis yang berlangsung lebih cepat dengan kuantitas lebih banyak dari biasanya, mengingat hasil fotosintesis berupa pati dan fruktosa diproduksi dalam jumlah besar untuk pengisian buah. Pupuk kompos dan pupuk anorganik dengan komposisi Nitrogen rendah dan Fosfor-Kalium tinggi (misal NPK 10-30-30) diperlukan untuk mendukung pembentukan bunga-buah. Pupuk kompos sebaiknya diberikan dua bulan sebelum aplikasi dilakukan dengan jumlah untuk tanaman umur 3 tahun- minimal 20 kg. Sedang pupuk anorganik diberikan dua kali lebih banyak daripada saat tanaman tidak berproduksi, untuk tanaman umur 3 tahun diberikan NPK nitrat 40 gr tiap 30 hari x 5 kali aplikasi, dengan cara diko¬corkan dengan 5 liter air diantara pangkal batang dan batas tajuk terluar.
Berikutnya sanitasi dilakukan de¬ngan cara membersihkan gulma total yang berada di bawah tajuk tanaman, sedang gulma/rumput di luar tajuk cukup dibabat 2-3 cm agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Hama yang dapat menggagalkan pembentukan bunga-buah adalah kutu putih yang hidup sebagai parasit pada pupus dan daun muda, ulat hijau kecil penggerek pupus dan lalat buah yang bertelur pada bakal buah. Untuk kutu putih dan ulat hijau dapat dibasmi dengan insektisida dengan perekat, sedangkan untuk lalat buah dijebak dengan perang¬kap/lem berbahan aktif metil eugenol, merk di lapangan adalah Petrogenol, ATP, Laila dan Cherry Glue. Sebab apabila lalat buah tidak segera ditangkap, ia akan merontokkan buah, bertelur pada bakal buah dan larvanya akan kita temui di dalam buah yang sudah matang.
Syarat Pasca Aplikasi:
Pasca aplikasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: Tanaman harus tercukupi air, Pemupukan bunga-buah yang tepat (waktu, komposisi & dosis), Sanitasi lingkungan dan Pengendalian hama dan penyakit. Sebenarnya pem¬buahan di luar musim adalah pekerjaan berat bagi tanaman, sebab metabolisme dalam tubuh tanaman akan berubah -dari vegetatif ke generatif- dan berjalan dengan cepat. Hal itu yang menjadikan syarat agar air, nutrisi, sanitasi dan kesehatan tanaman harus terpenuhi.
Air diperlukan untuk tranpor nutrisi (hara) dari akar hingga proses fotosistesis yang berlangsung lebih cepat dengan kuantitas lebih banyak dari biasanya, mengingat hasil fotosintesis berupa pati dan fruktosa diproduksi dalam jumlah besar untuk pengisian buah. Pupuk kompos dan pupuk anorganik dengan komposisi Nitrogen rendah dan Fosfor-Kalium tinggi (misal NPK 10-30-30) diperlukan untuk mendukung pembentukan bunga-buah. Pupuk kompos sebaiknya diberikan dua bulan sebelum aplikasi dilakukan dengan jumlah untuk tanaman umur 3 tahun- minimal 20 kg. Sedang pupuk anorganik diberikan dua kali lebih banyak daripada saat tanaman tidak berproduksi, untuk tanaman umur 3 tahun diberikan NPK nitrat 40 gr tiap 30 hari x 5 kali aplikasi, dengan cara diko¬corkan dengan 5 liter air diantara pangkal batang dan batas tajuk terluar.
Berikutnya sanitasi dilakukan de¬ngan cara membersihkan gulma total yang berada di bawah tajuk tanaman, sedang gulma/rumput di luar tajuk cukup dibabat 2-3 cm agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Hama yang dapat menggagalkan pembentukan bunga-buah adalah kutu putih yang hidup sebagai parasit pada pupus dan daun muda, ulat hijau kecil penggerek pupus dan lalat buah yang bertelur pada bakal buah. Untuk kutu putih dan ulat hijau dapat dibasmi dengan insektisida dengan perekat, sedangkan untuk lalat buah dijebak dengan perang¬kap/lem berbahan aktif metil eugenol, merk di lapangan adalah Petrogenol, ATP, Laila dan Cherry Glue. Sebab apabila lalat buah tidak segera ditangkap, ia akan merontokkan buah, bertelur pada bakal buah dan larvanya akan kita temui di dalam buah yang sudah matang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar